SERAYUNEWS – Puluhan atlet menembak dari lima kabupaten mengikuti pemusatan pelatihan menembak di GOR Satria Purwokerto. Mereka bahkan langsung diberikan pelatihan oleh mantan pelatih menembak nasional, dengan tujuan Jawa Tengah mampu bersaing di kancah olahraga menembak tingkat nasional bahkan hingga internasional.
Ketua Umum Perbakin Kabupaten Banyumas yang juga Ketua Umum KONI Kabupaten Banyumas, Bambang Setiawan mengungkapkan dipilihnya Kabupaten Banyumas sebagai sentra pelatihan menembak yakni karena Banyumas salah satu tempat yang memiliki fasilitas yang mempuni untuk berlatih menembak.
“Kita mempunyai gedung indoor, buat latihan air rifle laras panjang, kemudian pistol dengan jarak 10 meter. Sepertinya di Jawa Tengah kita sama Semarang saja yang ada,” kata dia, Selasa (17/12/2024).
Pemusatan pelatihan tersebut, lanjut Bambang dimulai sejak tanggal 15-21 Desember 2024, mereka mengikuti pelatihan dari pagi hari hingga sore hari. Dengan didampingi oleh mantan pelatih nasional. “Pak Rendy awalnya pelatih nasional, kemudian sekarang di Jawa Tengah, beliau ditugaskan untuk melatih atlet-atlet yang ada di Jawa Tengah bagian barat,” kata dia.
Selain memiliki fasilitas yang mempuni, pada PON tahun 2024, dua atlet Banyumas berhasil mendapatkan medali emas untuk mewakili Jawa Tengah. Sehingga, Perbakin Jawa Tengah melihat potensi di Banyumas cukup bagus untuk menelurkan atlet-atlet menembak. “Dengan alasan itu, Perbakin Jawa Tengah mengutus kita untuk melaksanakan pemusatan pelatihan. Apalagi nanti di Tahun 2024 ada Popda Provinsi, Popnas, Pra Porprov, dan di tahun 2026 ada Porprov,” ujarnya.
Masih di lokasi yang sama, Kepala Pelatih Perbakin Kabupaten Banyumas, Aditya Ginanjar mengungkapkan ada 29 atlet dan 7 pendamping yang mengikuti pelatihan terpusat tersebut. Mereka berasal dari Kabupaten Wonosobo, Purbalingga, Kebumen, Banyumas dan Cilacap. “Jadi Pengprov Jateng tengah mengawasi latihan menembak, harapannya bisa mewakili Jateng di Popnas,” kata dia.
Adapun pemateri langsung oleh Pelatih Jawa Tengah dengan menerapkan pelatihan full day dari tanggal 15-21 Desember 2024. “Menerapkan 60 persen pelatihan nasional. Meningkatkan teknik menembak. Program ini sangat membantu kita, awalnya anak-anak sempat kaget, sehari biasanya menembak hanya 50 butir peluru, sekarang bisa sampai 100 lebih, tetapi hasilnya jauh berbeda,” ujarnya.
Pelatih Menembak Nasional Perbakin Jateng, Rendy Ratulangi menambahkan, pelatihan yang diberikannya yakni merupakan pelatihan dasar, kemudian fisik hingga ke teknik. “Seharunya untuk latihan menembak itu minimal 3 bulan, itu baru masuk ke teknik. Menembak itu bukan olahraga instan, minimal 2 tahun untuk menjadi yang terbaik, tetapi itu tergantung talenta atlet,” kata dia.
Sebelum menggelar pelatihan terpusat di Kabupaten Banyumas, menurutnya Rendy sudah menggelar pelatihan di Blora, Solo, Magelang, dan Semarang. Namun, Banyumas menjadi tempat terbaik setelah Semarang. “Solo bagus, tetapi atletnya tidak sebanyak di sini. Kelemahan di sini belum ada elektronik. Potensinya bagus (atlet-atletnya, red),” ujarnya.
Ada hal yang menarik selain memberikan pelatihan secara teknik, Rendy mengaku dirinya menjelaskan kepada para atletnya untuk menjadi atlet penembak terbaik harus memilih antara menjadi atlet atau bersekolah. “Saya sudah jelaskan ke mereka, kalau mau jadi yang terbaik berprestasi harus mengorbankan sekolah itu yang terberat. Nggak bisa dua-duanya maju, saran saya ada kerjasama dengan pihak sekolah, apalagi ada popnas tahun depan, harus ada minta izin dari siswanya untuk berlatih,” katanya.
Bukan tanpa alasan, dari pengalamannya banyak atlet yang berprestasi di olahraga menembak dengan berlatih dan fokus setiap hari. “Kita lihat latihan di Jakarta, pagi-sore, pagi-sore, seminggu hanya sekali liburnya. Sekarang di sini seminggu tiga kali, mau nandingin mereka kan nggak mungkin,” ujarnya.