SERAYUNEWS – Memasuki H-2 Lebaran Idulfitri 1446 H, kepadatan arus lalu lintas di jalur mudik Cilacap mengalami peningkatan signifikan dari hari sebelumnya. Puncak arus mudik di jalur selatan Jawa Tengah ini akan terjadi pada, Sabtu (29/3/2025) malam.
Ribuan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, tampak memadati jalan nasional Sampang-Buntu, Cilacap. Jalur selatan Jawa Tengah ini ramai pemudik yang bergerak dari arah Jakarta dan Bandung menuju Yogyakarta, serta sebaliknya.
Untuk memastikan kelancaran arus mudik, petugas telah bersiaga di sejumlah titik rawan kemacetan, seperti di simpang lampu merah Sampang dan perlintasan kereta api sebidang di Desa Randegan. Kasatlantas Polresta Cilacap, AKP Arpan, menjelaskan bahwa pihaknya telah mendirikan sejumlah pos pengamanan.
“Kita ada 2 Pos Pam, 1 Pos Terpadu, 1 Pos Yan, dan 12 Strong Point. Strong point itu ada di tempat wisata, ada 6 titik, selanjutnya di titik rawan trouble spot, rawan macet, sama di persimpangan. Untuk puncak arus mudik, sampai tanggal 29 Maret ini, dan untuk arus balik, mulai tanggal 5 sampai 7 April,” kata AKP Arpan.
Untuk mengatasi kepadatan, petugas akan menerapkan sistem buka tutup jalur dan menempatkan personel di lokasi-lokasi strategis untuk mengurai arus. Selain itu, pemudik dia sarankan memanfaatkan jalur alternatif melalui pantai selatan (pansela).
Pemudik yang berasal dari Bandung atau Jakarta dapat melewati Jeruklegi, kemudian mengambil jalur pansela melalui rute Adipala, Binangun, dan Nusawungu.
Jalur ini akan menghubungkan pemudik dari Cilacap ke Kabupaten Kebumen. Sebaliknya, pemudik dari Yogyakarta yang menuju Jawa Barat, seperti Tasikmalaya dan Bandung, juga dapat menggunakan jalur pansela untuk menghindari kemacetan.