Cilacap, serayunews.com
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono dalam paparannya menyebutkan, terkait monitoring vaksinasi dengan dilaksanakanya sosialisasi yang lebih intensif terkait efektifitas dan manfaat vaksinasi, rendahnya resiko dan kehalalan vaksinasi.
“Kemudian harus mempermudah warga untuk mengakses layanan vaksinasi, kemudian juga melanjutkan dukungan untuk warga miskin, misalnya sosialisasi dari pintu ke pintu, bantuan tranportasi dan lain-lain,” katanya melalui Video Conference, Senin (24/5/2021).
Ia menambahkan, disamping memberikan kemudahan dalam penjadwalan dan mengakses lokasi vaksinasi serta tetap mengupayakan program vaksinasi tanpa dipungut biaya. Menginat mobilitas penduduk pasca libur panjang Idul Fitri belum mengalami penurunan secara konsisten.
“Puncak kasus terkonfirmasi biasa terdeteksi sekitar 6-7 minggu setelah puncak mobilitas di empat jenis lokasi. Jika berulang, peningkatan kasus akan mulai teramati minggu ini (23-29 Mei 2021),” ujarnya.
Ia menambahkan, strategi yang akan diambil untuk percepatan vaksinasi pasca lebaran akan dimulai di bulan Juni ini. Dengan menyederhanakan proses vaksinasi, yaitu dari 4 meja menjadi 2 meja. Kemudian untuk vaksinasi Gotong Royong akan dimulai pada 18 Mei 2021, dengan target vaksinasi tahap 3 dilakukan per area, dimulai dari DKI dan Bali.
“Pentingnya dukungan TNI/POLRI untuk kelancaran program vaksinasi
nasional. Kemudian target vaksinasi diprioritaskan untuk kelompok usia ≥ 50 tahun,” jelasnya.
Sementara Itu Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, berdasarkan instruksi yang diberikan oleh pemerintah pusat yakni dengan penguatan Genome sequancing. Pihaknya akan mendukung langkah tersebut dan melaksanakan dengan tepat.
“Jadi ada 5 strategi penguatan Genome sequancing, yaitu dengan pembentukan jejaring Surveilans Genom Nasional yang terdiri dari 17 lnstitusi. Kemudian Pelatihan WGS (whole genome sequencing) bagi lab anggota jejaring,” katanya.
Selain itu, lntensifikasi tracing pada daerah-daerah, kata dia, dengan kasus lokal VOC dan kedatangan luar negeri. Serta lntensifikasi tracing pada pintu-pintu masuk negara untuk kedatangan dari luar Negeri dan kerja sama mitra luar negeri (WHO, US CDC).
“Kami jalankan sesuai porsi kami, yaitu pemerintah daerah. Misalnya mengintensifkan tracing kasus lokal dan kedatangan luar negeri,” tuturnya.