Permadi Arya alias Abu Janda. Sumber foto twitter: @permadiaktivis1
Ramai sekali dunia maya dengan seorang bernama Abu Janda. Nama sebenarnya adalah Permadi Arya. Banyak malah membahas Abu Janda. Sampai ada yang lupa apa masalah hidup dia sebenarnya.
Cilacap, Serayunews.com
Abu Janda jadi perbincangan karena dia mengungkapkan pernyataan yang sangat terkesan rasis pada Natalius Pigai, eks Komisioner Komnas HAM. Pigai adalah pria asal Papua yang dalam banyak kesempatan mengkritik pemerintah melalui pernyataannya.
Selain soal Natalius Pigai, Abu Janda juga merespons pernyataan Tengku Zulkarnain. Respons Abu Janda membuat banyak orang tersinggung. Sebab, Abu Janda menilai bahwa Islam adalah agama dari Arab yang arogan pada ritual lokal.
Belakangan, Abu Janda memberi klarifikasi soal pernyataan bahwa “Islam arogan”. Tapi, sepertinya klarifikasi itu tak menghentikan ramai di dunia maya. Ada tanda pagar Tangkap Abu Janda yang meminta kepolisian memproses hukum Abu Janda.
Banyak orang terkemuka yang merespons keras Abu Janda. Bahkan Susi Pudjiastuti yang mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, mengampanyekan agar netizen unfollow Abu Janda. Pagi tadi saya melihat twitter, aktivis di masa Orde Baru, Budiman Sudjatmiko mengungkapkan pernyataan yang memberi penilaian positif pada Abu Janda, khususnya setelah Abu Janda memberikan klarifikasinya.
Ramai sekali. Gaduh. Kadang netizen malah jadi lupa bahwa masalah hidup sebenarnya itu bukan Abu Janda. Abu Janda itu hanya bunga-bunga saja. Banyak masalah yang ada di depan mata yang seperti tak gaduh diungkapkan.
Jangan-jangan masalah Anda sebenarnya adalah bagaimana anak bisa sekolah dengan baik ketika pandemi. Jangan-jangan masalah Anda sebenarnya adalah bagaimana agar tetap bisa berkarya dan bekerja di masa pandemi. Jangan-jangan masalah Anda adalah sampah yang menumpuk dan mencemari lingkungan. Jangan-jangan masalah Anda adalah burung seharga Rp 1 miliar yang hilang.
Mengikuti keramaian kadang membuat lupa diri bahkan lupa ingatan. Apakah Abu Janda memang membuat ramai adalah setingan? Atau memang Abu Janda secara tak sadar telah dijadikan objek untuk meramaikan? Jangan-jangan ada masalah lebih besar yang sedang menggejala dan kemudian tertutup karena Abu Janda?
Jika Abu Janda hanyalah selingan dan iklan, maka Anda telah tertipu mentah-mentah. Sebab, bukan ramai-ramai Abu Janda itu masalah sebenarnya dalam hidup Anda.
Sudah itu saja dulu. Selamat berakhir pekan. Jangan lupa ngopi. (Kholil)