Purbalingga, serayunews.com
Pada level Nasional, Presiden Joko Widodo mencabut status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Jumat (30/12/2022). Hal itu dilakukan atas pertimbangan sudah melandainya kasus Covid-19. Seakan sebagai bentuk perayaan atas hal itu, di Kabupaten Purbalingga ribuan masyarakat tumpah ruah di jalanan kota.
Tanpa disengaja, berbarengan dengan agenda Pemkab Purbalingga, dalam rangka rangkaian perayaan Hari Jadi ke 192 tahun, Diselenggarakan Festival Kenthongan. Kegiatan ini sudah absen selama tiga tahun berturut-turut.
Ibarat rindu yang sudah menggunung seketika melebur. Sepanjang jalan Jenderal Soedirman dan Kawasan Alun-alun, dipadati ribuan warga yang antusias menyaksikan kegiatan. Suasana begitu kental, sebagai hiburan rakyat yang murah meriah.
“Selain sebagai hiburan masyarakat di pengujung tahun 2022, kegiatan ini bertujuan nguri-uri seni tradisi dan budaya kita, yaitu, kenthongan,” kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga, Prayitno di lokasi acara, Jumat (30/12/2022).
Jika diperhatikan lebih dalam, festival kenthongan tak sebatas melestarikan budaya. Tapi juga sebagai media untuk memutar roda ekonomi rakyat. Ada ribuan penonton dan ratusan pedagang, di antaranya tentu ada transaksi. Sedangkan para peserta, tentu juara dan hadiah yang dituju.
“Hadiah total sebesar Rp15 juta. Kami berharap kegiatan ini akan mendorong tumbuhnya sektor ekonomi kreatif, bagi pelaku seni kentongan, mulai dari pembuat alatnya, penabuh instrumen, penari dan manajemennya,” kata dia.
Romadhon, warga Padamara, dia mengaku sengaja datang untuk menyaksikan. Tak hanya pada penampilan peserta, tapi rindu akan ramainya suasana. “Saya jalan dari pertigaan Mayong ke panggung kehormatan, jalanan dipadati penonton. Rame banget,” katanya.
Retno, warga Purbalingga, dia datang bersama suami dan anaknya. Dia juga sengaja datang untuk menonton. Meski harus berjubel di tengah kepadatan, tapi mereka tetap menikmati. “Kebetulan cuaca terang, dan ini masih libur sekolah, jadi ya pengin nonton. Hiburan yang murah meriah,” ujarnya.
Pantauan serayunews.com, suasana pecah setelah penampilan peserta terakhir. Sembari menunggu hasil dewan juri, pengunjung diberikan kesempatan untuk joged bersama di depan panggung kehormatan. Lebih menariknya lagi, ada hadiah dari Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, bagi siapa yang dinilai menarik dalam menari.