SERAYUNEWS – Seruan penolakan kegiatan study tour, ramai jadi perbincangan dalam beberapa pekan terakhir termasuk di Purwokerto.
Banyak orangtua siswa keberatan dengan kegiatan tersebut, terlebih usai kecelakaan rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Jalan Raya Ciater Subang beberapa waktu lalu.
OK (43), warga Purwokerto yang anaknya bnersekolah di salah satu SMP negeri di Purwokerto mengaku, keberatan dengan study tour karena khawatir dengan kejadian kecelakaan.
“Waktu ada berita soal kecelakaan, saya sebagai orangtua jadi khawatir juga,” ujar dia, Jumat (17/5/2024).
Selain kekhawatirannya terkait kecelakaan, juga biaya yang dia keluarkan tidak sedikit. Selain harus membayar biaya study tour, Ia juga harus mempersiapkan uang saku untuk anaknya.
“Sebenarnya saya tidak ingin anak ikut study tour. Tetapi kasihan juga kalau cuma dia sendiri yang tidak berangkat,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Banyumas, Joko Wiyono mengungkapkan, study tour tidak wajib bagi seluruh siswa di bawah naungan dinas.
Pihak sekolah juga tidak boleh memaksakan kepada orangtua siswa, untuk menyertakan anaknya dalam study tour.