SERAYUNEWS – Kewargian Adat Lemah Wangi bersama didukung oleh Karang Taruna Kecamatan Baturraden serta lintas agama, kepercayaan, berbagai macam paguyuban, komunitas budaya dan penghayat menggelar prosesi upacara adat dan mangan jangan gandung di Petilasan Watu Gilang, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Sabtu (25/11/2023). Upacara adat tersebut merupakan salah satu rangkaian Baturrajazz Festival 2023 yang mengusung judul Banyumas Megalithic Heritage.
Sekretaris Kewargian Adat Lemah Wangi, Kuspono Toto Rahjarto mengungkapkan ada dua sesi dalam kegiatan upacara tersebut, yakni melakukan prosesi upacara adat di Petilasan Watu Gilang. Kemudian, tradisi makan jangan gandul (sayur buah pepaya) bersama-sama.
“Tetapi isinya henang hening manunggal rasa pringjagad, artinya di dalam upacara ini semua peserta itu manunggal rasa, menyelaraskan diri dengan alam. Hanya kebetulan di tahun ini adalah memasuki tahun politih, sehingga panyuwunannya satu. Menjelang pemilu semua masyarakat Indonesia bisa aman, tenteram, menghasilkan pemilu yang damai,” ujar dia.
Prosesi mangan jangan gandul, merupakan tradisi zaman dahulu, menurutnya tradisi mangan jangan gandul biasa dilakukan ketika Gunung Slamet dalam keadaan aktif. “Kemarin itu baru aktif, makna jangan gandul itu, apapun yang terjadi guncangan alam, bencana apapun. Kita tetap gandul gumandul marang gusti, yang artinya apapun yang terjadi kita tetap berpegangan teguh terhadap prinsip keyakinan yang maha kuasa,” katanya.
Pada prosesi upacara adat di Petiliasan Wagu Gilang, peserta mengarak sesaji, kemudian membawa tanah, batu dan air dari petilasan-petilasan yang ada di lereng Gunung Slamet. “Yang tujuannya memohon restu kepada para leluhur agar pelaksanaan ini bisa berjalan dengan lancar, kemudian menyatukan energi, energi positif dari para pekunden dan leluhur itu, agar menyatu dengan masyarakat,” ujarnya.
Kuspono juga menambahkan sebelum dilangsungkannya tradisi mangan jangan gandul bersama, ada juga doa dari lima pemuka agama yang berbeda dan satu penghayat kepercayaan. “Kita ini pure, murni menghargai semua kepercayaan yang ada di Indonesia. Sehingga tadi ada lima agama satu penghayat kepercayaan bersatu padu, satu permohonan, apapun latar belakangnya, kita sebagai bangsa Indonesia tetap terjaga kerukunannya,” kata dia.
Diketahui, Baturrajazz Festival tersebut bakal menghadirkan sejumlah seniman dan musisi. Seniman kondang Sujito Tejo juga turut menghangatkan suasana Baturrajazz. Nantinya Sujiwo Tejo bakal bernyanyi dengan kolaborasi seniman lokal Banyumas. Selain itu ada penampilan dari Maestro Lengger Lanangan Banyumas yakni Riyanto, berkolaborasi lengger dengan musik modern.
Ada juga penampilan dari Jasa Kidding dan Melati Ayumi. Mereka semua akan tampil di puncak acaranya, yakni di Sabtu 25 November 2023 pukul 18.30-23.00 WIB. Sedangkan dua hari sebelumnya, akan diisi dengan rangkain ritual adat.