Ada banyak kejuaraan bulu tangkis bergengsi di tahun ini. Dari banyak kejuaraan itu, Indonesia mendapatkan rapor merah di dua ajang. Terbaru adalah di Jepang Terbuka.
Kejuaraan bulu tangkis tahun 2022 memang terbagi dalam beberapa kategori. Secara umum, ada tiga kategori. Yang paling tinggi adalah BWF Major Events Tournaments yang terbagi dalam dua ajang yakni Piala Thomas dan Uber serta BWF World Championships.
Kategori kedua adalah BWF World Tour yang terbagi dalam enam level. Level tertinggi adalah BWF World Tour Finals dan yang terendah adalah BWF Tour Super 100.
Kategori ketiga adalah BWF Continental Circuit yang terbagi dalam tiga level. Tulisan ini hanya mencakup ajang level satu alias BWF Major Events Tournaments dan beberapa ajang level dua alias BWF World Tour yang sudah terlaksana pada 2022.
Dari ajang itu, Indonesia bisa dikatakan menangis dua kali. Tangisan pertama adalah di Indonesia Open 2022 yang masuk kategori BWF Major Events level dua alias Super 1000. Pada ajang di kandang sendiri, tak ada satu pun pebulu tangkis Indonesia yang masuk semifinal.
Padahal di Indonesia Open 2022, Indonesia menurunkan para pemain terbaiknya. Anthony Sinisuka Ginting di tunggal putra hanya sampai perempatfinal. Marcus/Kevin di ganda putra hanya sampai babak kedua. Pasangan ganda putra lainnya, Fajar/Ardianto hanya sampai perempatfinal. Ganda putri andalan Indonesia Rahayu/Fadia hanya sampai babak perempatfinal.
Ternyata Indonesia Open 2022 bukan hanya satu-satunya ajang bergengsi yang Indonesia tak memasukkan pemainnya ke final. Terbaru, Jepang Terbuka atau Japan Open juga menjadi rapor merah bagi Indonesia.
Japan Open adalah ajang BWF World Tourlevel tiga atau bernama Super 750. Japan Open setara dengan Malaysia Open. Di Japan Open 2022, pasangan Marcus/Kevin hanya sampai babak kedua. Fajri/Ardianto sampai perempatfinal. Jojo hanya sampai babak kedua. Harapan terakhir Indonesia yakni Chico yang main di tunggal putra pun gagal di perempafinal. Maka, di semifinal Japan Open yang berlangsung hari ini, tak ada pemain Indonesia yang bermain.
Tentu hasil buruk di Indonesia Open dan Japan Open bukan hal yang diinginkan. Tentu saja, kegagalan di Japan Open perlu dievaluasi sehingga di kejuaraan bergengsi lainnya, Indonesia bisa mendapatka hasil yang bagus.
Satu hal yang juga pasti adalah, bulu tangkis kini tidak lagi menjadi dominasi negara tertentu. Bulu tangkis sudah merebak di banyak negara. Jika dahulu di tahun 90-an, China, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia adalah jagoan, maka tidak dengan masa sekarang.
Denmark adalah negara dengan pemain bagus, mereka memiliki Axelsen sebagai tunggal terbaik dunia. Jepan juga sudah sangat bagus. Misalnya, mereka memiliki Kento Momota. Bahkan, Thailand pun sudah jauh lebih bagus. Thailand memiliki tunggal putri andalan Racthanok Intanon yang juara Malaysia Open 2022. India juga tidak bisa diabaikan karena mereka adalah juara Thomas cup 2022 dengan mengalahkan Indonesia.
Banyak negara yang sudah mulai berkembang bulu tangkisnya. Jika Indonesia ingin terus di papan atas, maka harus bekerja dengan sangat keras. Semoga bulu tangkis Indonesia tetap Berjaya.