Danramil 14 Madukara Kapten Inf Rasto saat meninjau lokasi mengatakan, akibat kejadian tersebut saat ini sudah ada satu rumah yang roboh, sementara dua rumah lainnya terancam, mengingat rekahan tanah sudah mulai semakin melebar.
“Dua rumah yang terancam ini milik Sarmono dan Nur Rofik, untuk saat ini mereka mengungsi saat hujan turun,” katanya.
Untuk itu, melihat kondisi wilayah Banjarnegara yang masih sering terjadi hujan dengan intensitas tinggi, maka masyarakat untuk tetap waspada.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan masyarakat, kami juga meminta jika hujan turun dengan potensi terjadinya longsor, segera mencari tempat yang lebih aman dan berkoordinasi dengan perangkat desa dan petugas kami, hal ini harus dilakukan untuk mencegah terjadinya korban jiwa,” katanya.
Selain itu, untuk mencegah percepatan gerakan tanah, TNI bersama warga dan para relawan melakukan pembersihan material, termasuk melakukan kerja bakti menutup rekahan tanah dan membuat saluran air. Sehingga saat hujan turun, air tidak masuk pada rekahan yang bisa menyebabkan terjadinya longsor.
“Saluran air ini sangat penting untuk mencegah terjadinya tanah longsor. Air hujan dapat mengalir dan tidak sampai masuk pada celah rekahan tanah dan menjadikan tanah longsor,” katanya.