SERAYUNEWS – Rektor Telkom University, Prof. Dr. Suyanto ST MSc (Prof Suo), menegaskan bahwa kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tidak dapat menggantikan peran manusia, termasuk di bidang jurnalisme.
Hal itu ia sampaikan dalam Media Gathering bersama jurnalis bertema “Jurnalisme di Era AI” di Aula Rachmat Effendi, Gedung Direktorat Lantai 5 Telkom University Purwokerto, Rabu (10/9/2025) malam.
Menurut Prof Suo, meski AI berkembang pesat dan mampu memproses data dalam jumlah besar, teknologi ini tetap memiliki banyak keterbatasan.
“AI tidak bisa menggantikan jurnalis manusia. Ada aspek psikologis, empati, intuisi, dan nilai-nilai kemanusiaan yang tidak bisa tergantikan mesin. AI hanyalah alat bantu, bukan pengganti manusia,” katanya.
Ia mencontohkan, AI sering menampilkan informasi yang salah ketika tidak memiliki jawaban. Menyajikan data generik atau kedaluwarsa, serta kerap bersumber dari referensi yang tidak otoritatif.
Prof Suo juga menyoroti fenomena post-truth, yaitu kondisi ketika fakta objektif tersisih oleh informasi emosional yang memperkuat keyakinan tertentu.
Menurutnya, situasi ini berbahaya bagi jurnalisme karena masyarakat bisa terjebak dalam echo chamber, hanya menerima informasi sesuai pandangan mereka.
Selain itu, ia menyinggung konsep post-human, yakni kondisi ketika teknologi seolah menyaingi kemampuan manusia. Meski demikian, peran manusia tetap tidak tergantikan dalam membentuk peradaban.
“Justru di sinilah peran jurnalis semakin penting. Jurnalis harus menjadi penyeimbang, memastikan informasi yang disampaikan tidak sekadar cepat, tapi juga akurat, berimbang, dan memberi makna bagi publik,” tegasnya.
Acara media gathering ini dihadiri sejumlah jurnalis dari berbagai media di Banyumas dan sekitarnya.
Diskusi berlangsung interaktif, membahas tantangan jurnalisme di era AI, etika penggunaan teknologi, serta peran perguruan tinggi dalam membekali mahasiswa menghadapi transformasi digital.