Purwokerto, serayunews.com
Tim Perawat Kementerian Sosial, Oan Riswandi seusai penjemputan menjelaskan, setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga, akhirnya remaja tersebut dibawa untuk ditempatkan ke Rumah Sakit Khusus Jiwa di Klaten.
“Hari ini kita merujuk dua orang, satu di Purwokerto (THR, red) dan satu perempuan di Baturraden,” kata dia.
Apriyanto (44), orangtua THR dari anak mengungkapkan, keluarga terpaksa menyerahkan anaknya ke rumah sakit lantaran sebulan terakhir kerap mengamuk. Dia sering memecahkan kaca rumah dan barang lainnya.
THR waktu kecil hanya berlari-lari di sekeliling rumah, tetapi semakin besar pihak keluarga mengaku sulit untuk mengontrolnya. Karena kejadian tersebut, akhirnya orangtua THR mengurungnya di kamar berukuran sekitar 3×3 meter.
“Sejak umur enam tahun, rutin diperiksa ke rumah sakit dan terapi selama tiga tahun ini. Sempat juga dimasukkan ke SLB, tapi keluar, ” Kata dia.
Apriyanto mengaku, bahwa di rumahnya hanya tinggal bersama THR, karena istrinya sudah meninggal dunia. (San)