Jalan Inter Milan untuk menjadi juara Liga Italia musim ini tak begitu mudah. Di awal musim, Inter bisa dikatakan remuk karena tak mendapatkan hasil bagus, khususnya dalam tujuh laga awal.
Milan, Serayunews.com
Inter Milan mengawali Liga Italia musim 2020-2021 dengan hasil yang tak memuaskan. Dalam tujuh laga awal Liga Italia, Inter hanya menang tiga kali, seri tiga kali, dan kalah sekali. Lebih menyesakkan lagi, kekalahan didapatkan dari tetangga yang sekaligus rivalnya, yakni AC Milan.
Hasil buruk dalam tujuh laga awal itu membuat Inter berada di posisi tujuh klasemen sementara. Baru di pekan delapan, Inter mulai bangkit. Bahkan, Inter memborong kemenangan dari pekan delapan sampai 15.
Di pekan 16 sampai 19, Inter kembali goyang. Namun, sejak pekan 20, Inter terus mendapatkan hasil positif. Sejak pekan 22, Inter bahkan selalu memuncaki klasemen sementara Liga Italia. Sampai akhirnya di pekan 34, Inter sudah memastikan menjadi juara Liga Italia.
Diketahui, Inter masih mentisakan empat laga lagi. Namun, apapun hasilnya, Inter tetap akan menjadi juara Liga Italia musim ini.
Faktor Lukaku-Martinez
Keberhasilan Inter Milan menjadi juara musim ini tentu karena peran banyak elemen di tim. Namun, jika menilik soal produktivitas membobol gawang lawan, maka duet Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez menjadi senjata mematikan.
Sampai pekan 34, Lukaku sudah membuat 21 gol di Liga Italia musim ini, sementara Martinez telah membuat 15 gol. Duet kedua pemain tersebut mulai padu. Ini adalah musim kedua bagi Lukaku dan Martinez bermain bersama.
Selain kedua nama itu masih ada Alexis Sanchez yang bisa jadi senjata lain di lini depan. Sanchez di musim ini membuat lima gol bagi Inter Milan di Liga Italia musim ini. Pemain lain yang juga produktif adalah bek sayap Achraf Hakimi. Dia mampu membuat tujuh gol bagi Inter Milan di ajang Liga Italia musim ini.