SERAYUNEWS – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali melakukan reshuffle dengan melantik beberapa pejabat tinggi negara.
Salah satu perubahan penting adalah pengangkatan Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) menggantikan Letjen TNI (Purn) Anto Mukti Putranto. Sebelumnya, Qodari menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Kepresidenan.
Adanya kenaikan pangkat ini menjadi peran penting dalam mendukung kerja Presiden dan pemerintah.
Kelahiran Palembang pada 15 Oktober 1971, Qodari menempuh pendidikan sarjana Ilmu Psikologi Sosial di Universitas Indonesia, kemudian melanjutkan program pascasarjana bidang political behavior di University of Essex, Inggris.
Tahun 2016, Qodari meraih gelar doktor Ilmu Politik dari Fisipol Universitas Gadjah Mada dengan predikat sangat memuaskan.
Qodari juga dikenal sebagai analis dan konsultan politik yang sering menjadi narasumber berbagai media nasional.
Ia pernah mendukung wacana presiden tiga periode pada era pemerintahan sebelumnya, sehingga namanya sudah tidak asing.
Dengan pengalaman akademik yang luas, Qodari diberi kepercayaan untuk menjalankan tugas sekaligus mewujudkan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto.
Sebagai staf presiden, Muhammad Qodari memegang kunci dan peranan penting dalam penyelenggaraan tugas kepresidenan.
Jobdesk utamanya meliputi koordinasi dan pengawasan pelaksanaan kebijakan Presiden, pengelolaan birokrasi di lingkungan presiden, serta program kerja pemerintahan.
KSP juga berfungsi sebagai penggerak komunikasi antara Presiden dengan kementerian, lembaga, dan publik.
Muhammad Qodari juga memiliki tanggung jawab memastikan persiapan dan pelaksanaan kebijakan berjalan sesuai dengan arahan presiden.
Kepala Staf Kepresidenan menjadi wakil presiden dalam hal koordinasi urusan staf dan badan yang langsung mendukung kerja Presiden, seperti Kantor Komunikasi Kepresidenan dan badan-badan lain.
Qodari akan memimpin staf kepresidenan dalam merespons kondisi politik nasional dan menjaga stabilitas pemerintahan.
Pelantikan Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan diharapkan dapat memberikan dorongan positif terhadap kinerja kabinet, khususnya dalam program nasional untuk periode tahun 2024–2029.
Qodari menghadapi tantangan besar dalam mengoordinasikan kebijakan yang berkaitan dengan rakyat luas dan menjaga hubungan antar-stakeholder pemerintahan.
Reshuffle ini menunjukkan komitmen Presiden Prabowo untuk memperkuat kabinet dengan sosok yang kompeten dan berpengalaman.
Kehadiran Qodari diyakini akan sangat berpengaruh pada stabilitas politik dan pembangunan nasional.