SERAYUNEWS – Acara Grebeg Sura Baturraden masih menjadi acara yang dinanti oleh masyarakat. Terbukti sudah sejak pagi hari ribuan pengunjung memadati kawasan lokawisata Baturraden, Kabupaten Banyumas. Salah satu yang mereka nantikan adalah berebut gunungan hasil bumi.
Tofik, Warga Sumbang menyampaikan, dia dan keluarga sengaja datang ke Baturraden. Selain berwisata, tujuan lain adalah menyaksikan tradisi grebeg suran. “Dari rumah pukul setengah delapan pagi,” kata, Minggu (04/08/2024).
Tidak hanya di tahun ini, acara grebeg sura tahun tahun sebelumnya dia juga datang menyaksikan. Ikut berebut gunungan yang berisi hasil bumi jadi salah satu tujuan. “Kalau memungkinkan saya ikut berebut, karena masih meyakini jika barang atau sayuran yang didapat dari gunungan itu membawa keberkahan atau keberuntungan,” katanya.
Pengunjung lainnya, Muzdalifah, dia juga datang ke Baturraden karena ada acara grebeg suran. Warga Cilongok ini juga bukan kali pertama menyaksikan tradisi grebeg sura di Baturraden.
“Iya, memang berniat nonton grebeg sura. Karena biasanya rame dan asyik, ada kesenian, ada rebutan gunungan,” ujarnya.
Dari pantauan serayunews, antusiasme warga memang sangat terlihat. Ribuan warga tumplek di acara tersebut. Mereka ingin menyaksikan langsung segala prosesi dalam grebek sura itu.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Setia Rahendra menyampaikan, bahwa grebeg sura kali ini, memang ada perbedaan dibanding tahun sebelumnya.
Acara tahun ini seluruhnya dipusatkan di kawasan lokawisata Baturraden. Tidak ada arak-arakan tumpeng dan gunungan, serta kenthongan di jalanan.
“Pada Grebeg Sura Baturraden tidak ada pawai, semua kegiatan dipusatkan di dalam kawasan wisata Baturraden,” kata dia ditemui di sela acara.
Namun demikian, acara tradisi grebeg sura tidak meninggalkan esensinya. Larung tumpeng, berebut gunungan, serta pelepasan sepasang ayam dan bebek.
“Tapi tetap tidak meninggalkan esensinya, wayangan yang memanjatkan doa, potong tumpeng, larung, serta rebutan gunungan tetap ada,” kata dia.