SERAYUNEWS-Goa Lawa Purbalingga (Golaga) merupakan satu destinasi wisata yang berada di Kabupaten Purbalingga. Tepatnya berada di wilayah Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja. Namanya sudah cukup populer di berbagai kota.
Ciri khas daerah pegunungan, udara di Golaga sangat sejuk. Rindang pepohonan Cemara menambah betah untuk bersantai di sana. Sejumlah wahana yang ada juga sangat recommended untuk mengajak anak-anak.
Pada sisi luar mata disejukkan dengan indah dan rapinya taman. Memasuki kawasan goa, kelap-kelip warna-warni lampu mempercantik ruangan goa. Sepanjang lorong sangat epik untuk jadi latar belakang berswafoto.
Di balik pesona keindahan yang ada ternyata Golaga menyimpan cerita yang cukup unik. Bagi seseorang yang sedang memiliki hajat atau keinginan, mereka datang dan melakukan ritual di Golaga. Contohnya ketika seseorang hendak mencalonkan jadi pemimpin (Kades, Legislatif, Bupati/Gubernur).
Di dalam Golaga terdapat satu kolam kubangan air, yang bernama Sendang Drajat. Konon air tersebut tidak pernah kering, meskipun musim kemarau. Air tersebut juga dipercaya memiliki segudang manfaat. Salah satunya adalah mengangkat derajat bagi yang memanfaatkannya.
“Mata air ini tidak pernah kering, walau sedang musim kemarau,” kata Gugus Supramono, perawat Goa, di Golaga.
Nama Sendang Drajat ini sudah turun-temurun sejak dahulu kala. Awalnya, oleh masyarakat setempat dinamakan Sendang Drajat karena konon, Sunan Drajat Pernah singgah di tempat itu. Beliau mengambil air sampai mandi di sendang tersebut. Sehingga masyarakat menamainya Sendang Drajat.
Selain karena itu, air di Sedang Drajat juga memiliki segudang manfaat. Siapa yang mencuci muka dengan air itu, bisa menjadikannya awet muda. Bagi pasangan yang lama belum diberi keturunan, dengan mengkonsumsi bisa mempercepat diberi momongan.
Termasuk juga, jika wudhu atau mandi dengan air dari Sendang Drajat, bisa mengangkat derajat orang tersebut. Satu lagi, melalui media Sendang Drajat, kemudian melakukan meditasi, bisa juga mewujudkan hajat atau misi. Maka dari itu menjelang masa pemilu, calon legislatif atau para kandidat kepala daerah kerap mendatangi Sendang Drajat.
“Iya, kalau menjelang pemilihan, seperti calon DPRD, calon Bupati. Dulu juga beberapa para pejabat pusat datang dan melakukan ritual di sini,” ujarnya.
Mereka yang datang untuk melakukan ritual, tentu tidak datang pada siang hari. Bahkan, diyakini ada malam-malam tertentu yang lebih sakral. Mereka mendapatkan pendampingan dalam memasuki goa dan melakukan rangkaian ritual.
Gugus menjelaskan, ritual dimulai sejak memasuki mulut goa. Ada adab dan doa-doa khusus sebelum masuk. Kemudian langsung menuju Sendang Drajat. Pengunjung bisa sebatas wudhu, atau bahkan bisa mandi menggunakan air tersebut.
Selanjutnya, dengan membawa air dari Sendang Drajat, prosesi berlanjut ke Lorong Panembahan. Di tempat itu, pengunjung bisa melakukan meditasi. Banyak yang meyakini tempat tersebut sangat kuat energi negatifnya. Sehingga bisa untuk membersihkan hati dan pikiran, yang akan lebih mendekatkan dengan leluhur dan hal-hal gaib.
Tahapan akhir yakni pengunjung mendatangi Goa Langgar. Salah satu goa di dalam Golaga yang berbentuk seperti Langgar atau mushola kecil. Pada tempat tersebut, bagi yang beragama muslim bisa melakukan dzikir dan memanjatkan doa-doa. Termasuk hajat apa yang sedang diinginkan.
“Biasanya malam Selasa Kliwon, Kemis Wage, dan Jumlah Kliwon, itu paling baik,” kata dia.
Terlepas dari unsur mistis dan sakral yang masyarakat yakini, air dari Sendang Drajat juga mengandung mineral yang tinggi. Air yang bersumber langsung dari Gunung Slamet. Sehingga sangat pantas memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
“Airnya memiliki kandungan mineral alami yang bagus dan PH tinggi, pernah ada uji Lab di tahun 2021,” kata dia.