Purbalingga, serayunews.com
Kasi Distribusi Perdagangan Disperindag Purbalingga, Martha Dwi Hudiyati membenarkan hal tersebut. Ada sejumlah temuan dari hasil sidak yang dilakukan. Mulai dari produk yang rusak kemasan, sampai kadaluarsa.
“Dan ada beberapa kita temukan, ada yang barangnya sudah kadaluarsa, ada yang ijinnya masih berlaku tap kondisinya sudah penyok,” kata dia.
Diakui, bahwa menjelang bulan Ramadhan biasanya sering terjadi hal tersebut. Biasanya, sales menyisipkan produk-produk yang hampir kadaluarsa. Oleh karena itu, ketika ditemukan maka langsung ditarik dari peredaran.
“Mendekati lebaran seperti ini biasanya banyak sekali, sales-sales menyisipkan produk yang mau kadaluarsa. Kebetulan produknya ini bisa di return, jadi kita tarik nanti minta di tukar,” ujarnya.
Selain produk kadaluarsa, ditemukan juga makanan kemasan yang kemasannya rusak. Seperti beberapa jenis biskuit yang kalengnya peot. Dikhawatirkan, makanannya akan terkontaminasi. Karena dimungkinkan keleng sudah berkarat.
“Kalau kalengnya penyot kemungkinan di dalamnya berkarat, kan produk itu jadi tidak higienis,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, sejumlah temuan oleh petugas terdiri dari berbagai jenis. Mulai dari roti, toping makanan, selai buah. Sedangkan produk makanan ada yang sudah mendekati kadaluarsa. Beberapa juga kemasan yang rusak, meskipun waktu kadaluarsa masih cukup lama.
“Ada juga yang sudah menjamur, tapi itu masa kadaluarsanya masih panjang, tapi pengemasannya kurang sempurna, bahaya sekali,” kata Martha.
Petugas tidak melakukan penyitaan terhadap barang-barang temuan tersebut. Pihaknya hanya menarik dari rak display dan menyerahkan ke pemilik toko. Selanjutnya, diminta untuk suplayer menukar dengan produk yang layak jual.