Advertisement
Advertisement
Purwokerto, serayunews.com
Cara tersebut ternyata cukup efektif, dimana pelaksanaan vaksinasi yang diselenggarakan rumah makan gratis memenuhi target kuota 200 dosis. Usai menjalani vaksin, warga langsung bisa menikmati makan siang gratis di lokasi.
“Ini upaya kita untuk membantu pemerintah daerah meningkatkan cakupan vaksinasi di masyarakat. Kita menyediakan makan siang gratis bagi masyarakat yang menjalani vaksin di sini,” kata Koordinator RM Gratis, Edy Priyanto, Kamis (18/11).
Sederetan menu makanan, mulai dari ayam pedas, oseng kacang panjang. nuget hingga pisang dan minuman teh manis sudah disiapkan. Untuk nasi, pihak RM gratis memasak hingga 25 kilogram beras.
Edy Priyanto bertutur, pihaknya terpanggil untuk menggelar vaksinasi karena didorong kesadaran membantu pemerintah daerah meningkatkan imunitas masyarakat. Mengingat, pada bulan Desember-Januari nanti, diprediksi ada kemungkinan muncul gelombang ketiga Covid-19. Sehingga berbagai ikhtiar pencegahan harus segera dilakukan, salah satunya adalah memperluas cakupan vaksinasi.
“Ini salah satu bentuk ikhtiar kita untuk menghadapi bulan berikutnya yang diduga ada gelombang ketiga Covid-19, semoga saja hal tersebut tidak terjadi. Namun ikhtiar pencegahan harus tetap maksimal dilakukan,” ujarnya.
Meskipun dipenuhi masyarakat yang hendak vaksin, namun pelaksanaan vaksinasi di RM Gratis tetap mengedepankan protokol kesehatan. Saat pertama datang, masyarakat diharuskan mencuci tangan yang sudah disediakan beberapa ember berisi air yang dilengkapi sabun. Kemudian petugas akan melakukan pengecekan suhu tubuh. Setelah itu baru dimulai pendaftaran vaksin, pemeriksaan kesehatan dan vaksin dilakukan di ruangan tersendiri. Semua pengunjung juga wajib menggunakan masker serta menjaga jarak selama berada di lokasi.
Selesai vaksin, masyarakat dipersilahkan masuk ke rumah makan dan menikmati hidangan makan siang. Ada empat relawan yang melayani makan siang gratis bagi masyarakat.
Salah satu warga Purwokerto yang mengikuti vaksinasi di RM Gratis, Supardi mengatakan, ia baru mengikuti vaksinasi dosis 1. Sebelumnya, meskipun ia termasuk kalangan lansia karena usianya sudah 68 tahun, namun ia mengaku merasa takut untuk vaksin. Hal tersebut karena kondisi kesehatannya.
“Baru vaksin sekarang, kemarin-kemarin masih takut sebab kondisi kesehatan saya juga terganggu, tensi selalu tinggi, katanya kalau tensi tinggi jika vaksin berbahaya,” tuturnya.
Namun, Supardi mengaku lega setelah menjalani vaksin dosis 1, terlebih lagi ada jamuan makan siang gratis usai vaksin.