SERAYUNEWS– Rumah Sakit Tanpa Dinding (RSTD) merupakan suatu program peduli kesehatan, yang dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan. Petugas medis jemput bola mendatangi masyarakat untuk memberikan pelayanan. Hal ini menjadi jembatan agar masyarakat lebih paham dan peduli akan kesehatan.
Seperti kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Ledug Kecamatan Kembaran, Minggu 26 Mei 2024. Sebanyak 200 warga dari Kecamatan Kembaran mengikuti pemeriksaan dan skrining katarak gratis. Kegiatan pemeriksaan gratis itu diinisiasi bersama antara Sedulur Ledug dan Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Purwokerto, yang juga mendapat dukungan dari Kementerian Sosial RI.
Ketua Sedulur Ledug, Sunaryo menyampaikan selama ini dia bersama timnya sudah terjun dalam hal sosial kemanusiaan, termasuk kesehatan masyarakat. Banyak di antara warga yang ditemui ini mengalami gangguan organ mata. Beruntung dengan menggelar kegiatan semacam itu dalam satu waktu, banyak warga yang terbantu.
“Sebisa mungkin kami gotong royong membantu sesama, termasuk dalam hal kesehatan mata. Apalagi banyak di antara warga yang mengeluh, tapi hanya sekadar mengeluh, belum ada solusinya, karena keterbatasan akses maupun biaya. Dengan kegiatan semacam ini harapannya bisa menjadi solusi bersama-sama,” kata pria yang akrab dipanggil Kang Yayo, Senin (27/05/2024).
Tak hanya bidang kesehatan, Sedulur Ledug juga melaksanakan program lain, seperti bantuan untuk lansia, bedah rumah, berbagi sayur tiap hari jumat dan sudah berjalan 7 tahun. Ada pula program zikir dan doa bersama yang digelar rutin.
Sementara itu, Direktur RSKM Purwokerto dr Ahmad Hermanto MM mengungkapkan, selama ini katarak menjadi penyumbang terbesar kasus mata di Indonesia. Namun hal ini masih kurang edukasi bagi penderitanya.
Hasil pemeriksaan terhadap 200 orang, sekitar 40 orang dinyatakan mengalami gangguan mata dan harus mendapatkan perawatan medis. Ada 9 di antaranya pterygium yaitu penyakit mata yang ditandai dengan tumbuhnya selaput pada bagian putih bola mata. Sisanya adalah penyakit katarak.
“Kami ingin memberikan edukasi terhadap masyarakat secara langsung. Harapannya dapat menurunkan angka katarak khususnya di Banyumas, dan Indonesia pada umumnya,” ujarnya.
Ahmad Hermanto menambahkan, dengan pemeriksaan dan skrining seperti ini, masyarakat bisa paham dengan kondisi kesehatannya. Pertemuan-pertemuan semacam itu juga sekalian mengedukasi bahwa pemeriksaan organ mata itu penting sekali.
“Karena mata merupakan sebuah jendela. Kita tahu, semua aktivitas kita awali dengan membuka mata, mulai dari bangun tidur, sholat, mengaji dan aktivitas sehari-hari,” kata dia.
Demi kelancaran program Rumah Sakit Tanpa Dinding, RSKM juga bekerjasama dengan relawan, salah satunya yaitu Sedulur Ledug. Pihaknya juga mengapresiasi kerjasama antara relawan sosial, pemerintah desa, rumah sakit Sentra Satria kementrian sosial yang turut peduli, bersama-sama membantu masyarakat dalam hal kesehatan mata.
“Relawan dan pemerintah desa ini yang biasanya lebih tahu kondisi masyarakat, lantaran setiap hari bersentuhan langsung. Nah untuk Kementrian sosial, perannya juga sangat luar biasa. Ada sebagian masyarakat yang mengalami kesulitan biaya lantaran belum tercover BPJS, maka bisa dibantu melalui program di Kementerian Sosial, dalam hal ini melalui Sentra Satria di Baturraden ini,” katanya.