SERAYUNEWS— Pada 12 Maret 1930, Mahatma Gandhi dan para pengikutnya melakukan pawai garam, perjalanan cepat sejauh 241 mil ke kota Dandi di Laut Arab untuk mengklaim garam negara itu milik India.
Aksi ini Gandhi lakukan karena Raja Muda Inggris Lord Irwin tidak menggubris Surat Gandhi pada 2 Maret 1930. Gandhi mengajukan permintaan penghapusan pajak garam.
Seperti banyak komoditas lainnya, Inggris telah mengendalikan perdagangan garam India sejak abad ke-19. Mereka melarang penduduk asli memproduksi atau menjual mineral tersebut dan memaksa India membeli dengan harga tinggi dari pedagang Inggris.
Karena garam merupakan kebutuhan nutrisi di India yang beriklim panas, Gandhi memandang undang-undang garam sebagai kejahatan yang tidak termaafkan.
Ketika Gandhi dan para pengikutnya bergerak menuju garis pantai barat, ribuan orang India bergabung dalam barisan mereka, Gandhi dan rombongan akhirnya tiba di Dandi pada tanggal 5 April, setelah berjalan sejauh 241 mil hanya dalam kurun waktu 24 hari. Keesokan paginya, ribuan jurnalis dan pendukungnya berkumpul untuk menyaksikan Gandhi.
Gandhi berencana membuat garam di pantai, tetapi polisi berusaha menggagalkan upaya itu dengan menghancurkan garam yang sudah jadi dengan membuang garam itu ke lumpur.
Meski demikian, Gandhi tetap tak melawan dengan kekerasan. Dia mengambil garam itu dan dengan cara itu Gandhi menunjukkan perlawanannya.
Kemudian, ribuan orang mengikutinya dengan meniru langkah Gandhi itu. Di kota-kota pesisir seperti Mumbai dan Karachi para pejuang kemerdekaan India memimpin warga membuat garam.
Perlawanan tanpa kekerasan pecah di seluruh India dan dalam waktu singkat melibatkan jutaan warga negeri itu.
Alhasil, pemerintah kolonial menangkap lebih dari 60.000 orang, termasuk Gandhi. Pemerintah kolonial menangkapnya pada 5 Mei 1930. Akan tetapi, satyagraha terlanjur pecah dan terus berlanjut meski Gandhi dipenjara.
Pawai Garam berlangsung dari Maret hingga April 1930. Itu adalah tindakan pembangkangan sipil pertama yang Mahatma Gandhi pimpin. Kemudian, peristiwa itu dikenang sebagai peristiwa Salt March.
Sampai akhirnya, India merdeka dari penjajahan Inggris pada Agustus 1947. Namun, kurang dari enam bulan kemudian Gandhi tewas. Seorang anggota kelompok ekstremis Hindu membunuhnya.*** (O Gozali)