Cilacap, serayunews.com
Tampak semua siswa dan guru, mengenakan pakaian adat. Bermula dengan upacara bendera, kegiatan berlanjut fashion show pakaian adat, setiap kelas mewakilkan 2 pasang untuk tampil.
Tidak seperti biasanya, pada lomba cerdas cermat, setiap kelas mengirimkan wakilnya sebanyak 15 siswa. Ketika ada pertanyaan, maka salah satu berlari untuk mengambil jawaban pada baskom yang berisi berbagai jawaban. Selain harus menemukan jawaban, mereka harus memilih jawabannya.
Baca juga: [insert page=’antisipasi-demam-berdarah-masyarakat-cilacap-diminta-terapkan-pola-hidup-sehat’ display=’link’ inline]
Kepala SMP Pius Cilacap, Thomas Sutasman mengatakan, kegiatan yang menyenangkan siswa dalam kaitannya lebih mengenalkan sejarah Kabupaten Cilacap memberikan nilai tambah bagi siswa.
“Mereka kami ajak merawat berbagai keunggulan yang ada di kotanya. Sekaligus mereka kami ajak untuk meruwat kota dengan menampilkan kembali agar tetap dikenal oleh siswa,” katanya kepada serayunews.com, Selasa (21/3/2023).
Lanjut Thomas, ternyata siswa-siswi merasa asing dengan sejarah kotanya. Kegiatan tersebut menjadi sarana menumbuhkan kembali kecintaan kepada Cilacap.
“Ketika kami sampaikan tentang sejarah Cilacap dari berbagai sumber seperti prasasti atau sumber tertulis masa kolonial, mereka antusias. Mereka mempertanyakan tentang prasasti Salingsingan yang memuat Donan, Prasasti Luitan yang berkisah tentang pajak, sampai pada etimologi Cilacap,” tutur Thomas.
Harapannya, kata Thomas, semakin mengenal kotanya, siswa semakin ikut handarbeni keberadaan kotanya. Sehingga kecintaan terhadap Cilacap, harus dipupuk sejak dini.