SERAYUNEWS- Sampai Juni 2023 ini, sudah ada 1.003 Janda baru di Banjarnegara, dan 70 persennya istri minta cerai.
Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Banjarnegara, M Dihan melalui Humas PA, Fathul Yasir Fuadi menyampaikan, pendaftaran perceraian terbagi menjadi dua.
“Kalau gugatan oleh pihak perempuan, namanya cerai gugat. Kalau pihak suami, namanya cerai talak,” katanya, Selasa (20/6/2023).
Menurutnya, tahun 2023 ini 70 persen sidang perceraian di Kabupaten Banjarnegara diawali oleh gugatan pihak perempuan atau istri yang minta cerai.
Angka cerai gugat, kata dia, setiap tahunnya meningkat dan ini menjadi pertanda perempuan di Banjarnegara semakin melek atau paham hukum.
Data tahun 2021, ada sebanyak 2.952 pendaftar dan sebanyak 1.938 perkara pengajuan oleh pihak perempuan, 654 pihak suami.
“Ada 2.337 perkara selesai atau putus, sedangkan sisanya batal dengan alasan cabut atau batal cerai,” katanya.
Untuk tahun 2022, sebanyak 2.633 perkara cerai yang terdaftar. Ada 1.990 pihak perempuan yang mendaftarkan dan 643 oleh laki-laki, kemudian 2.386 akhirnya putus atau terkabul.
“Tahun 2023 hingga 20 Juni 2023, tercatat ada 1.184 perkara. Dari jumlah itu, pihak istri yang mendaftarkan ada 881 dan 303 oleh si suami atau cerai talak.
“1.003 perkara putus, sedangkan sisanya belum karena masih sidang, batal cerai dan lainnya,” katanya.
Sri listiyaningsih, pemerhati perempuan Banjarnegara, membenarkan jumlah janda baru Banjarnegara bertambah seiring meningkatnya angka perceraian tiap tahun.
“Perempuan saat ini dengan adanya teknologi, bisa menjadi pembelajaran jika mendapatkan sikap atau hal tidak pas. Selama ini, banyak perempuan yang memendamnya,” ujarnya.
Fenomena ini kata dia, harus menjadi perhatian bagi para suami agar lebih sayang keluarga dan jangan melakukan KDRT.
“Selesaikan masalah dengan duduk bersama tanpa harus melakukan hal melanggar perjanjian atau ketentuan dalam pernikahan,” katanya.
