Plt Kepala UPPD Samsat Kabupaten Banyumas, Ati Pujiati mengatakan, almarhum Dwi Raharjo sudah tidak masuk pada 1 Desember. Kemudian, sopirnya yang juga terkonfirmasi positif Covid-19 juga sudah tak masuk sejak 30 November 2020.
“Jadi sudah lama sekali 10 harian tidak masuk. Beliau meninggal kemarin,” kata Ati kepada serayunews.com, Jumat (11/12).
Ati memastikan informasi yang beredar dimana belasan pegawai samsat terkonfirmasi positif, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena pasca terkonfirmasi positifnya Cahyo, pihak Samsat langsung melakukan rapid kepada seluruh pegawai.
“Kalau dari pihak kepolisian lebih dahulu, kemudian kami tanggal satunya hasilnya non reaktif semua,” ujarnya.
Sedangkan terkait pelayanan saat ini masih berjalan normal. Masyarakat diharapkan tidak terlalu khawatir karena saat ini mereka tengah memperketat protokol kesehatan.
“Kita sudah melakukan sterilisasi, bersih-bersih seperti gorden, taplak meja semuanya diganti dicuci bersih,” kata dia.
Sementara itu menurut Kanit Regident Polresta Banyumas, Iptu Mia Novirila Savitry SIk MH pihaknya memastikan bahwa saat ini Samsat Banyumas dalam keadaan aman. Masyarakat, katanya, tidak perlu khawatir asalnya mengikuti protokol kesehatan yang ketat.
“Seluruh ruangan Samsat juga sudah kami sterilisasi menggunakan disinfektan serta penyinaran sinar UV, tinggal masyarakat mengikuti protokol kesehatan yang telah diterapkan. Untuk pelayanan kami buka seperti biasa tidak ada perubahan,” ujarnya.