Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno saat menjadi inspektur upacara peringatan HSN tingkat Jawa Tengah di Ponpes Balekambang Jepara, Jumat (22/10/2021).
“Dengan keteladanan dan kesalehan sosialnya, santri dapat berperan sebagai agen perubahan dalam membantu mengubah paradigma, mindset, dan perilaku apatis masyarakat,” ujarnya.
Sumarno mengatakan melalui pendekatan ala santri, masyarakat yang kurang paham atau bahkan tidak percaya tentang Covid-19 dapat diberikan pencerahan tentang bahaya nyata virus itu.
“Santri adalah social influencer yang membantu mengkomunikasikan kepada masyarakat terkait kebijakan-kebijakan pemerintah menyangkut penanganan Covid-19,” sebut Sumarno.
Ia juga mengajak para santri mengasah sikap peduli, berbagi dan berempati untuk tegas melawan radikalisme dan peredaran narkoba sekaligus menjadi penggerak tumbuhnya kecintaan masyarakat pada bangsa.
“Kuatkan karakter !, santri harus menjadi pelopor anak-anak muda bangsa dalam melawan radikalisme dan narkoba,” pekiknya.
Dengan tertanamnya karakter-karakter itu, Sumarno berharap santri akan menjadi kekuatan luar biasa bagi bangsa untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan kedaulatan negara.
Pada Hari Santri Nasional dengan tema “Santri Siaga Jiwa Raga” itu, Sekda Sumarno juga menyerahkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng untuk membantu pembangunan ruang karantina Covid-19 di panti sosial, pembangunan masjid, dan pondok pesantren di Jepara.