SERAYUNEWS-Sapu Glagah menjadi produk andalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Karangjambu Kabupaten Purbalingga. Produk ini juga mampu menjelajah pasar internasional.
“Sapu Glagah yang terbuat dari tanaman Glagah Arjuna (Themeda villosa) menjadi komoditas unggulan kami. Pembuatnya adalah para perajin yang ada di Kecamatan Karangjambu. Di antaranya Desa Purbasari dan Danasari serta Jingkang. Saat ini pemasarannya sampai ke luar negeri. Di antaranya ke Jepang, Korea dan Timur Tengah,” kata Camat Karangjambu Puji Muhlisun, di sela-sela acara Road Show UMKM di Kecamatan Karangjambu, Rabu (15/11/2023).
Dia menjelaskan masyarakat di desa Purbasari dan Jingkang banyak yang menjadi perajin sapu glagah. Produk tersebut nantinya mereka setorkan ke pengepul. Selanjutnya pengepul memasarkan ke pasar lokal, regional, nasional bahkan internasional. “Para pengepul omzetnya bisa puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. Pasalnya produk tersebut mereka pasarkan sampai kemana-mana,” terangnya.
Dia menjelaskan, dari pekerjaan menjadi perajin sapu glagah, warganya mampu meningkatkan pendapatan dan taraf hidupnya. Hal itu karena permintaan produksi sapu glagah terus berdatangan. Dalam satu bulan, produksi sapu glagah bisa mencapai 35 ribu buah. “Jadi warga selain ada yang menanam tanaman glagah arjuna sebagai bahan baku pembuatan sapu, juga ada yang menjadi perajin sapu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan terpisah, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Karangjambu Yoseano Rubi Indrayanto SP mengatakan banyaknya permintaan bahan baku sapu glagah yaitu dari tanaman glagah arjuna, membuat warga di wilayah tersebut menanamnya.
Di Kecamatan Karangjambu ada sekitar 300 hingga 400 hektar lahan yang ditanami Glagah Arjuna. Lahan tersebut merupakan kerjasama dengan Perum Perhutani dengan memanfaatkan lahan di bawah tegakan maupun lahan milik pribadi.
“Luasan lahan di Kecamatan Karangjambu dalam bentuk hutan rakyat tercatat 1897,20 hektar dan hutan negara seluas 926 hektar,” paparnya
Ia melanjutkan panen tanaman Glagah Arjuna satu tahun sekali sekitar bulan agustus dengan waktu panen yang tepat ketika bunga glagah sudah keluar. Produksi kembang Glagah apabila ditanam di lahan terbuka dapat menghasilkan lima kuintal kembang glagah kering.” Kembang glagah ini yang menjadi bahan baku pembuatan sapu glagah,” katanya lagi.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) dalam acara Road Show UMKM di Kecamatan Karangjambu mmemberikan semangat kepada pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitas. Sehingga komoditas yang dihasilkan bisa menembus pangsa pasar nasional dan internasional.
“Karangjambu meski jauh dari kota, namun di sini banyak komoditas yang sebagian telah sukses di pasar luar negeri. Termasuk sapu glagah,” kata Bupati Tiwi.