Purwokerto, Serayunews.com- Munculnya klaster Pondok Pesantren di Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, membuat Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Banyumas akan melakukan pemetaan. Pasalnya, dari informasi yang diperoleh, setidaknya ada 30 ponpes yang rawan terpapar Covid-19.
Menurut Juru Bicara FKPP, Enjang Burhanudin Jusuf, 30 ponpes dianggap rawan lantaran santrinya memiliki mobilitas tinggi, terutama ponpes yang mayoritas penghuninya merupakan mahasiswa atau memiliki santri yang banyak berasal dari luar daerah.
“Padahal kami sudah membentuk Satgas Tim Covid di pondok pesantren semenjak 6 bulan terakhir ini. Pesantren juga sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 di masing-masing, baik desa maupun kecamatan, agar pesantren tidak sampai terpapar Covid-19. Bahkan kami sebenarnya sudah melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Dengan adanya yang terpapar ini kami hanya bisa ikhtiar batin. Karena kami sudah melakukan secara maksimal,” kata dia, Kamis (1/10).
Adanya kasus klaster ponpes tersebut, menurut Enjang bukan merupakan aib bagi pihaknya. Namun agar menjadi pembelajaran bagi semua pihak, untuk lebih memperketat protokol kesehatan yang ada. Karena selama ini mereka yang terpapar merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) sehingga tidak terlihat sakit.
“Hampir 95 persen OTG, sekarang bahkan kondisi mereka sehat-sehat secara fisik,” ujarnya.
Selain itu, Enjang juga menjelaskan, pada saat new normal memang sempat ada santri dari luar kota yang kembali ke Ponpes. Namun, mereka yang kembali tetap diwajibkan untuk mengikuti protokol kesehatna ketat dengan melibatkan tim Gugus Tugas Covid-19 dimasing-masing tempat.
“Bahkan kami sudah menyiapkan berbagai perlatan seperti cuci tangan, hand sanitizer dan lainnya untuk memperketat protokol kesehatan. Mereka juga sempat menjalani karantina selama 14 hari ketika datang, screening, hingga kemudian baru boleh masuk ke ponpes,” kata dia.
Sementara itu menurut Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarkaat Kabupaten Banyumas, Didi Rudwiyanto, dengan munculnya klaster tersebut pihaknya juga bergerak cepat dengan menggelar rapat koordinasi (rakor) Forkopimda dan FKPP yang akhirnya sepakat untuk membentuk Satgas Covid-19 di tingkat Ponpes.
“Nantinya Satgas Ponpes ini akan melaporkan kondisi terkini para santri, kepada wali santri agar tidak ada kekhawatiran. Kita akan berikan pelatihan secepatnya kepada para Satgas pesantren itu,” ujarnya.