SERAYUNEWS – Kemarau panjang mengakibatkan hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Banyumas mengalami krisis air bersih. Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Banyumas, saat ini sudah 15 wilayah kecamatan yang terdampak.
“Sampai hari ini, ada 15 kecamatan yang terdiri dari 35 desa yang mengalami krisis air. Jumlah jiwa yang terdampak 28.439 jiwa,” kata Kepala BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho, Minggu (01/09/2024).
BPBD Banyumas sampai sekarang masih melakukan distribusi bantuan air bersih, pada wilayah terdampak. Tercatat sudah 976.000 ribu liter air bersih didistribusikan. “Ada 244 tangki dengan total 976.000 liter air bersih sudah didistribusikan,” katanya.
Secara rinci, total bantuan air bersih yang didistribusikan ke masyarakat, terdiri dari BPBD 186 tangki, total 920 ribu liter. Dari PMI Banyumas 54 tangki, total 270 ribu liter, dan BBWS Citanduy 4 tangki dengan kapasitas 20 ribu liter.
Diketahui, dua hari belakangan gerimis mulai turun di sebagian wilayah di Kabupaten Banyumas. Namun demikian prediksi BMKG menyebut bulan September ini masih terjadi kemarau.
“Iya, bulan September ini diprediksi masih dalam kondisi kemarau,” ujarnya.
Budi menyampaikan, BPBD terus terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kebutuhan mendesak, seperti air bersih, dapat segera terpenuhi.
Selain mengandalkan distribusi bantuan air bersih, dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, masyarakat di sebagian wilayah masih bisa memanfaatkan air Pamsimas. Beberapa juga masih bisa mengambil air di mata air atau belik.
“Pendistribusian terus dilakukan kepada desa-desa yang mengajukan, khususnya untuk kebutuhan seperti air minum, masak, dan mandi,” ujarnya.
Menghadapi kondisi seperti ini, masyarakat diimbau untuk bijak dalam penggunaan air bersih. Bagi wilayah yang masih bisa menikmati air bersih, gunakan dengan efektif dan efisien. “Manfaatkan air sebaik mungkin,” kata dia.
