SERAYUNEWS – BMKG memprediksi hujan akan mengguyur wilayah Kabupaten Banyumas dengan intensitas hujan sedang selama sepekan kedepan.
Dari prediksi tersebut, BPBD Banyumas berharap masyarakat lebih waspada, terutama yang tinggal di zona rawan bencana alam.
“Dari 5 Desember 2024 sampai 5 Maret 2025 kami telah menetapkan status tanggap darurat banjir, longsor dan cuaca ekstrem. Selain prakiraan cuaca dari BMKG, trendnya memang di Desember sampai Maret puncak musim penghujan masih berlangsung,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho, Selasa (7/1/2024).
Budi mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan selokan atau drainase. Termasuk juga memangkas pohon di sekitar rumah yang membahayakan.
“Kemudian mereka yang tinggal di lingkungan terjal atau lereng, agar selalu memantau informasi dari BMKG. Selalu waspada jika terjadi hujan deras selama tiga jam, sebaiknya mengungsi,” ujar dia.
Tahun lalu curah hujan pada Desember-Maret memang tidak begitu tinggi. Hal itu karena fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau cukup lama.
“Kalau sekarang La Nina, kebalikannya curah hujannya seperti ini, cukup panjang,” kata dia.
Dari catatan BPBD Kabupaten Banyumas, ada beberapa kecamatan yang kerap mengalami tanah longsor.
Meliputi wilayah Kecamatan Lumbir, Pekuncen, Wangon, Ajibarang, dan Cilongok. Kemudian Karanglewas sebagian, Kemranjen, Sumpiuh, Tambak, sebagian Somagede, Kedungbanteng hingga Kecamatan Baturraden.
Kemudian untuk daerah rawan bencana banjir ada di wilayah Kecamatan Sumpiuh, Tambak, dan Kemranjen. Daerah tersebut menjadi langganan hampir setiap tahun.