SERAYUNEWS – Idul Adha biasanya para peternak banjir pesanan hewan kurban. Namun, hal tersebut tidak berlaku pada sebulan menjelang Idul Adha tahun ini.
Seperti cerita Sana (64), peternak sapi di Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, ia mengaku hingga saat ini belum banyak pesanan yang masuk.
“Sekarang belum ada kenaikan permintaan. Biasanya permintaan naik di h-2 atau 3 permintaannya naik secara drastis,” ujar dia, Selasa (6/5/2025).
Tahun lalu, ia bisa menjual sebanyak 60 ekor sapi kurban. Awal bulan ini memang belum banyak permintaan. Namun, ia percaya bahwa permintaan sapi bakal naik mulai H-10 lebaran.
“Kalau pesanan sebenarnya sudah ada, sebenyak 15 ekor sapi jantan,” kata dia.
Saat ini Sana memiliki sebanyak 25 ekor sapi, berjenis sapi Jawa dan sapi metal. Ia mendapatkan sapi-sapi tersebut dari Banyumas dan sekitarnya.
Setiap satu ekor sapi ia bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp1 juta hingga Rp2 juta.
“Harga satu ekor sapi yang saya jual kisaran Rp30-35 juta, itu untuk usia tiga tahun ke atas. Itu untuk harga sapi Jawa dan metal,” kata dia.
Sana mengungkapkan, jika dirinya merupakan peternak yang membeli sapi dalam usia dewasa untuk dijual kembali secara cepat. Jadi, keuntungannya tidak lebih banyak dari sistem penggemukan sapi.
“Saya biasanya menjual di Kabupaten Banyumas bahkan sampai ke Bumiayu,” ujarnya.
Untuk memilih sapi yang berkualitas, Sana membagikan pengalamannya. Dari segi fisik, sapi sakit akan sangat tampak pada bagian mulut atau kukunya, seperti mengeluarkan air liur yang banyak atau tidak.
“Biasanya ada pemeriksaan dari dinas (Dinkannak), kalau saya juga membeli obat cacing, agar tidak kena cacing hati,” katanya.***