SERAYUNEWS- Tim nasional (Timnas) Indonesia sudah tiba di Arab Saudi. Skuad Garuda datang untuk menantang timnas Arab Saudi dalam pertandingan pertama grup C ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertandingan itu akan berlangsung di King Abdullah Sports City, Jeddah, pada 6 September mendatang pukul 01.00 WIB.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) mengakui Timnas Arab Saudi merupakan tim yang bagus, tapi tidak menjamin kemenangan atas Skuad Garuda. STY kemudian mengeluarkan frasa ikonik, bola itu bundar.
“Laga ini sangat penting bagi skuad Garuda. Timnas Arab Saudi juga berinvestasi banyak. Tim mereka bagus, tetapi bola itu bundar,” ujar STY sebelum berangkat ke Jeddah, Minggu (1/9).
Dalam sepak bola, istilah bola itu bundar untuk menyebutkan bahwa dalam pertandingan sepak bola tidak ada yang pasti.
Artinya, sebelum pertandingan berakhir, tidak bisa dipastikan kesebelasan mana yang bakal tampil sebagai pemenang. Lantas, sejak kapan istilah bola itu bundar ada?
Pada partai final 1954, Hungaria bertemu Jerman Barat dan saat itu Hongaria memang lebih difavoritkan juara dbanding Jerman Barat.
Benar saja, baru delapan menit pertandingan berjalan, Hongaria sudah unggul 2-0. Dua gol cepat ini, tampak seperti sudah menyegel takdir kekalahan kesebelasan Jerman Barat.
Jerman Barat kemudian berhasil menyamakan kedudukan 2-2 sebelum turun minum. Babak kedua, Hongaria berkali-kali mengancam gawang Jerman Barat. Tetapi justru enam menit sebelum berakhir Jerman Barat berbalik unggul 3-2.
Orang Jerman Barat menyebut kemenangan atas Hongaria itu Das Wunder von Bern, Keajaiban Bern. Mereka menyebut keajaibankarena tidak ada yang menyangka Jerman Barat akan mengalahkan Hongaria, mungkin bahkan orang Jermannya sendiri.
Sejarah pertandingan kemudian melahirkan ada frasa ikonik bola itu bundar yang diciptakan oleh Sepp Herberger, pelatih Jerman Barat waktu itu.
Frasa itu pun selalu menjadi penggambaran betapa sepakbola tak pernah bisa kita tebak akhirnya. Kesebelasan yang di atas kertas lebih superior seringkali harus takluk oleh tim yang orang anggap biasa saja.
STY benar, dia tetap optimis menang karena bola itu bundar, seperti Jerman Barat, tak menutup kemungkinan Timnas Indonesia mendapatkan keajaiban.***(Kalingga Zaman)