Purbalingga, serayunews.com
Kepala Sekolah SMPN 1 Purbalingga Runtut Pramono mengatakan, Senin ini mulai melaksanakan kembali PTM Terbatas. Meski sudah pernah, namun pekan lalu tetap disurvey lagi kesiapannya oleh tim Gugus Covid-19, dan Dindikbud.
“Kita sudah persiapkan lama, jadi kalau fasilitas prokes sudah siap. Cuci tangan, cek suhu, serta skenario teknis pelaksanaan PTM” kata dia.
Runtut menjelaskan, PTM kali ini masih terbatas. Baik jumlah peserta didik maupun durasi waktu. Sementara ini, hanya peserta didik kelas IX yang mengikuti. Itu pun tidak seluruhnya, namun jumlah total dibagi dua.
“Sementara baru kelas sembilan, jumlahnya juga separuhnya. Jadi separuh berangkan hari ini, separuh besoknya. Sehari hanya lima jam pelajaran,” katanya.
Pada pekan ini PTM memang baru untuk kelas IX. Namun tidak menutup kemungkinan, pekan depan akan menerapkan pada kelas VII dan VIII. Tentunya melihat perkembangan pada ujicoba sepekan ini.
“Kelas tujuh dan delapan sementara belum, kalau pekan ini lancar mungkin akan ditambah kelas tujuh dan delapan,” katanya.
Runtut menjelaskan, selain cuci tangan, cek suhu, dan tentu wajib maskes. Selama istirahat juga siswa boleh keluar ruangan. Di dalam ruangan pun tetap dilakukan pengawasan.
“Dan pas pulang, tidak boleh keluar dulu sebelum ada wali atau orang yang menjemput,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi sudah mengizinkan pelaksanaan PTM terbatas di Kabupaten Purbalingga. Jika tidak ada aral melintang PTM terbatas akan dilaksanakan, mulai pekan depan.
“Insyaallah pekan depan (pelaksanaan PTM terbatas di Kabupaten Purbalingga),” kata Bupati Tiwi, Jumat (10/09/2021).
Dia menjelaskan, tim Satgas Covid-19 Kabupaten Purbalingga dan Dinas Pendidian dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga, sudah turun ke sekolah yang akan melaksanakan PTM terbatas.
“Tinggal dirapatkan lagi untuk pemantapan,” jelasnya.
Terpisah Kabid Pembinaan SMP Dindikbud Kabupaten Purbalingga Joko Sumarno mengatakan, seluruh sekolah yang akan melaksanakan PTM terbatas, dinilai sudah siap.
“Hasil pemantauan kami ke sekolah bersama Tim Satgas Covid-19 yang terdiri dari Dinas Kesehatan dan BPBD, seluruh sekolah yang kami survei sudah siap, termasuk persiapan prokes (protokol kesehatan, red),” jelasnya.