Dari informasi yang dihimpun, tingginya semburan dari kebocoran pipa itu mencapai 20 meter sehingga mencemari lingkungan sektar warga. Lokasi pengamanan dari titik kebocoran hingga ke pemukiman warga sekitar radius 150 meter.
Di radius tersebut, warga dilarang beraktivitas apapun. Mulai dari memasak sampai dengan melakukan kegiatan lain. Pasalnya, nyala kompor bisa menyulut kebakaran karena uap BBM masih berada di udara bebas.
Senior Supervisor Communication & Relations MOR IV Pertamina, Arya Yusa Dwicandra menjelaskan, saat ini Pertamina memprioritaskan penanganan yang dilakukan dalam tiga aspek yaitu perbaikan pipa, penyedotan solar di area dan recovery lahan dan tanaman terdampak. Pada saat kejadian di lapangan, petugas segera mematikan pompa dan menutup pipa. Agar dapat fokus untuk melakukan perbaikan pipa dan membersihkan sisa tumpahan minyak di sekitar area kebocoran.
“Sekitar 200 personel dikerahkan selama 24 jam untuk membersihkan dampak kebocoran dengan menurunkan Vacuum truk, Fire Jeep, Fire Truck, Mobil Tangki dan juga bekerjasama dengan Damkar, Polres, Dinas Lingkungan Hidup Cilacap dan Kepala Dusun setempat,” jelasnya, Selasa (8/10/2019).
Langkah ini dapat segera menghentikan aliran BBM pada pipa CB (Cilacap-Bandung)-1 yang pada saat itu sedang menyalurkan BBM jenis solar dari Terminal BBM Lomanis ke TBBM Tasikmalaya dan TBBM Bandung Group. Saat ini progress penyedotan minyak tumpahan sudah dalam tahap akhir, dan saat ini pertamina bersama Tim Hutama Karya memfokuskan pelokalisiran sisa-sisa tumpahan minyak di satu titik.
Pipa CB-1 adalah pipa yang menyalurkan BBM jenis solar dari TBBM Lomanis ke TBBM Tasikmalaya dan TBBM Ujungberung. Pihaknya memastikan, pasokan dan distribusi di TBBM Tasikmalaya dan TBBM Ujungberung untuk wilayah Bandung dan Tasikmalaya dalam keadaan aman.
“Pertamina telah menghentikan aliran solar dan hingga saat ini sedang melakukan penyedotan BBM di sekitar area terdampak,” ungkapnya.
Terkait penyebab kebocoran, kata dia, saat ini masih dalam proses penyelidikan. Pertamina telah berkoordinasi dengan Kepolisian Cilacap dan Dinas Lingkungan Kabupaten Cilacap terkait insiden ini.
“Koordinasi perlu ini untuk kepentingan penyelidikan dan pendataan area dan warga yang terdampak,” pungkasnya.