Cilacap, serayunews.com
Pedagang daging ayam broiler di Jalan Radjiman Cilacap, Sanjaya mengatakan, anjloknya omzet penjualannya mulai dirasakan sejak awal ditetapkannya PPKM Darurat. Namun kondisi paling parah terjadi pada minggu kedua pelaksanaan, atau sekitar tanggal 14 hingga 20 Juli lalu.
“Artinya yang biasanya sehari omzet itu mencapai 1 juta 200 ribu atau sekitar 50 Kg. Namun kemarin maksimal hanya 30 Kg, atau sekitar 750 ribu rupiah saja,” katanya kepada serayunews.com, Selasa (27/7/2021).
Sanjaya menuturkan, apalagi pada saat penyekatan jalur protokol di akhir pekan, itu juga cukup berpengaruh terhadap menurunnya omzet penjualannya. Bahkan saat itu ia hanya dapat menjual sekitar 20 Kg per hari. Namun hal itu tidak terjadi lama, memasuki minggu ketiga PPKM Darurat, omzetnya mulai kembali naik, walaupun secara bertahap.
“Naik bertahap di minggu ke tiga PPKM atau sekitar hari selasa tanggal 20 Juli. Untungya memang harga daging ayam broiler cukup stabil, di sekitar 24 ribu sampai 26 ribu rupiah,” ujarnya.
Sanjaya juga menjelaskan, omzet penjualannya saat ini sudah kembali normal. Apalagi saat ini juga pengunjung warung makan sudah dibolehkan untuk makan di tempat, walaupun dengan waktu yang terbatas. Namun itu cukup berpengaruh pada meningkatnya kebutuhan daging ayam broiler. Bahkan untuk di tempatnya saja, penambahan untuk warung makan mencapai sekitar 20 Kg per hari.
“Sekarang sudah kembali normal, para pelanggan juga sudah kembali. Apalagi kebutuhan daging ayam mulai meningkat, semenjak pengunjung warung makan diperbolehkan makan di tempat,” jelasnya.