Purwokerto, Serayunews.com
Fakta terbaru dari kasus di Wangon dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Sadiyanto. Dia menceritakan awal mula lansia itu mendapatkan dosis vaksin Covid-19.
“Sebelum divaksin, di skrining. Saat itu baik dan kemudian dilanjutkan vaksinasi, setelah observasi juga kondisinya baik-baik saja,” ujar dia, Jumat (12/3).
Sadiyanto menambahkan, kemudian pada hari berikutnya, lansia tersebut langsung bekerja, dimana menurut keluarganya pekerjaannya yakni membawa batu dan pasir. Seusai kerja, lansia tersebut pun mengeluh merasa sakit dan lemas, hingga kemudian dibawa ke Puskesmas oleh keluarga dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 12.00 WIB.
Mendapati informasi tersebut pihaknya langsung menuju ke lokasi dan melakukan pemeriksaan. Akhirnya kasus tersebut dibawa ke Provinsi Jawa Tengah untuk memastikan penyebab kematian lansia itu.
“Kita sudah lakukan skrining secara ketat, ini kejadian yang kebetulan saja, bukan akibat vaksin, apalagi usianya juga. Pesan kami, setelah lansia divaksin, sebaiknya istirahat. Saat ini sudah ada 6.500 lansia yang divaksin, dari total 10.000 lansia. Kalau sebelumnya kan 5.000, ini ada perintah lagi dari provinsi jadi dikembangkan 10.000,” kata dia.
Sementara itu saat dikonfirmasi oleh awak media, Bupati Banyumas, Achmad Husein mengungkapkan, bahwa lansia yang meninggal dunia tersebut bukan karena vaksin. Namun, karena adanya sakit stroke perdarahan.
“Ini lebih pasti stroke karena ada perdarahan yang terlihat. Kemungkinan karena over confidence setelah divaksin, sehingga melakukan aktivitas melebihi batas normal,” ujarnya.