SERAYUNEWS – Bagi warga Banyumas dan Jawa Tengah, tentu sudah tidak asing dengan tradisi Begalan yang lazim diadakan pada hajatan pernikahan, tapi tahukah kamu jika tradisi tersebut menyimpan filosofi mendalam dibalik kelucuannya?
Meskipun tak jarang mengundang gelak tawa pada hajatan karena kelucuannya, ternyata tradisi Begalan Banyumasan mengandung pesan berharga bagi kehidupan berumah tangga.
Makna dalam begalan tidak hanya merujuk pada nasihat perkawinan, tetapi juga menjadi panduan sosial dan kewajiban manusia pada Sang Pencipta.
Melansir beberapa jurnal ilmiah serta laman resmi Pemerintah, ini makna filosofis dibalik tradisi Begalan:
Mencerminkan rumah tangga khususnya di wilayah Banyumas Jawa Tengah harus memiliki peran seimbang antara suami dan istri.
Mengandung filosofi bahwa seorang yang sudah mantap menikah harus siap untuk bersosialisasi baik dalam lingkup keluarga maupun masyarakat sekitar.
Membawa makna tersirat bahwa dalam berumah tangga harus punya kesadaran akan kewajibannya melindungi keluarga, terutama untuk suami.
Terakhir, Begalan membawa irus memberi makna bawa dalam rumah tangga harus saling menjauhi godaan yang dapat merusak keharmonisan suami istri.
Sekedar informasi, tradisi begalan di Banyumas sendiri bermula dari kisah tokoh Banyumasan terdahulu, Adipati Wirasaba yang melawan begal untuk melindungi pernikahannya.
Hingga akhirnya kini, tradisi Begalan menjadi agenda wajib selepas akad nikah bagi warga Banyumas bahkan Jawa Tengah.***