Serba-serbi Opening Ceremony Liga 1 2023/24, Dari Tarian Bali hingga Boikot Supporter

Kemeriahan tarian khas Bali tidak diiringi oleh keriuhan Supporter pada Opening Ceremony Liga 1 2023/24. (Foto: tangkapan layar @sports.indosiar)

SERAYUNEWS – Opening ceremony Liga 1 2023/24, sudah digelar. Acara itu pun berlangsung semarak, dengan menyuguhkan pementasan tarian khas Bali.

Opening ceremony atau pesta pembukaan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Sabtu (1/7/2023) tidak dipadati ramainya penonton. Hal ini lantaran adanya boikot dari Supporter tuan rumah.

Sebelum pertandingan Bali United vs PSS Sleman hari ini pukul 15.00 WIB, berlangsung upacara pembukaan. Penampilan tarian khas Pulau Dewata, menjadi suguhan pembuka.

Baca juga: PT LIB Merilis Palapa 23 Jadi Bola Resmi Liga 1 2023/2024, Begini Penampakannya

Para penari, membawa bendera PSM Makassar yang merupakan juara bertahan Liga 1 2022-2023. Selanjutnya, penari lainnya mengikuti dengan membawa bendera 17 kontestan lain di Liga 1. Tak lupa, bendera Indonesia juga di bawakan oleh penari lainnya sebagai bentuk persatuan dan kesatuan setiap tim.

Seremonial lain yaitu PSM Makassar mengembalikan trofi ke Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus. Simbol itu pun menandakan, gelar juara Liga 1 yang akan di perebutkan kembali.

Direktur PT LIB itu pun, menyerahkan bola kepada wasit yang akan memimpin dalam laga itu. Sesi itu untuk memulai laga perdana LIGA 1 2023/24 antara Bali United melawan PSS Sleman.

Boikot Supporter Bali United

Laga pembukaan Liga 1 musim ini  antara kedua tim yang tayang live di Stasiun Televisi nasional Indonesia itu, jauh dari kata riuh supporter.

Terlihat dalam sebuah unggahan video, sepinya suporter pada laga pembuka Liga 1 Bali United Vs PSS Sleman oleh akun Instagram @pengamatsepakbola.

Opening Liga 1 2023/2024. Astaga sepi,” tulis akun tersebut.

Sepinya pertandangan di Bali tersebut, akibat kenaikan harga tiket. Hanya beberapa pendukung yang hadir langsung di stadion.

Sejumlah kelompok suporter atau fans klub Bali United, yaitu Semeton Dewata, memang memboikot untuk menonton di Stadion. Harga tiket menjadi Rp. 100,000 untuk reguler, memberatkan kalangan supporter.