SERAYUNEWS- Sejumlah bahan kebutuhan pangan di Purbalingga, terus mengalami kenaikan harga. Setelah beras dan telur ayam, giliran harga cabai ikut meroket. Kondisi tersebut sempat membuat konsumen terkejut.
“Berdasarkan pantauan, kenaikan harga mencapai 8 hingga 22,12 persen tergantung jenis cabai. Per Jumat 23 Februari 2023, paling tinggi harga cabai merah keriting Rp 85 ribu,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Purbalingga, Johan Arifin, Sabtu (24/2/2024).
Harga cabai merah keriting, naik Rp 15 ribu per kilogram atau naik 21,43 persen dari harga sebelumnya, Rp 70 ribu. Cabai merah besar biasa atau teropong, juga mengalami kenaikan menjadi Rp 77 ribu per kilogram. Sebelumnya, Rp 68.500 per kilogram dan mengalami kenaikan Rp 8.500 per kilogram atau 12,41 persen.
Harga cabai rawit hijau juga alami kenaikan Rp 2.500 per kg. Saat ini harga jualnya Rp 32.500 per kilogram, sebelumnya Rp 30 ribu per kg.
Sementara cabai rawit merah juga mengalami kenaikan yang tinggi, yakni Rp 11.500 per kilogram atau 22,12 persen. Begitu juga cabai rawit merah Rp 63.500 per kilogram, sebelumnya hanya Rp 52 ribu per kilogram.
Komoditas sembako lainnya juga berubah harga, seperti gula pasir naik Rp 500 per kilogram. Sebelumnya, gula pasir Rp 16.500 per kilogram dan saat ini Rp 17 ribu per kilogram.
Harga minyak goreng curah juga naik Rp 450 per liter. Sebelumnya, hanya Rp 13.950 per liter, saat ini Rp 14.400 per liter. Sementara harga telur ayam, mendekati Rp 30.000/kg.
“Harga beras masih stabil tinggi atau belum mengalami kenaikan lagi. Beras IR premium Rp 16.500 per kg. Untuk harga beras IR medium Rp 15.800 per kg. Sementara Beras pandan wangi premium masih Rp 17 ribu per kilogram,” terangnya.
Kenaikan harga itu, sempat membuat banyak orang terkejut. Ratni (45) warga Purbalingga Lor mengaku terkejut saat mendapati harga cabai di pasar tradisional naik. Kondisi itu membuatnya kelabakan.
“Beras sudah naik, telur juga. Saat ini cabai juga naik. Semoga segera bisa normal kembali,” ungkapnya.