SERAYUNEWS –Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Priyo Satmoko menyampaikan, mengacu pada prakiraan BMKG Semarang, Juni Dasarian II atau pertengahan Juni 2023 nanti, Purbalingga bakal memasuki musim kemarau.
Menurutnya, hujan deras disertai angin dan petir yang belakangan kerap terjadi, diprediksi sebagai masa peralihan menuju musim kering.
“Umumnya diprakirakan sama dan maju atau lebih cepat satu dasarian dari normalnya,” katanya, Selasa (02/05/2023).
Panjang periode musim kemarau tahun 2023, paling pendek 10 dasarian (+3.5 bulan). Sedangkan yang terpanjang, 22 Dasarian (+7.5 bulan).
Mengenai persebarannya, kemarau bakal merata di Purbalingga wilayah utara, selatan, barat, timur dan barat laut.
“Sesuai prakiraan BMKG, dampak kemarau bisa meluas atau sebaliknya,” ujarnya.
Sifat hujan periode musim kemarau 2023 ini, umumnya diprakirakan Bawah Normal (BN) – Normal (N). Sedangkan puncak musim kemarau tahun 2023, umumnya diprakirakan terjadi pada Agustus.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD tetap siaga distribusi bantuan air bersih. Persiapan dengan melakukan pengecekan kendaraan tangki dan sumber-sumber air selain PDAM.
Priyo menambahkan, hujan deras disertai angin dan petir diprediksi masih bisa terjadi hingga beberapa pekan ke depan. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada, kepekaan membaca potensi bencana juga diperlukan untuk meminimalisir risiko.