
SERAYUNEWS – Suharyanto menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia.
Ia memimpin lembaga yang mengoordinasikan kesiapsiagaan, mitigasi, serta penanganan darurat bencana.
Tugas itu memerlukan pemahaman yang kuat terhadap karakter bencana di Indonesia.
Artikel ini menguraikan profil lengkap Suharyanto, mulai dari latar belakang, perjalanan karier, hingga langkah nyata yang ia ambil selama memimpin BNPB.
Suharyanto lahir di Cimahi pada 8 September 1967. Ia menempuh pendidikan di Akademi Militer dan lulus pada tahun 1989. Pendidikan tersebut menjadi pondasi kuat bagi perjalanannya sebagai perwira TNI.
Ia terus meningkatkan kompetensi melalui berbagai pelatihan kemiliteran, termasuk pendidikan komando serta pendidikan staf yang memperluas wawasan strategisnya.
Latar belakang akademiknya membentuk karakter kepemimpinan yang tegas dan terstruktur.
Ia memulai karier sebagai perwira infanteri dan menjalani tugas di berbagai satuan. Ia kemudian memegang jabatan penting seperti komandan batalyon, komandan distrik militer, dan komandan resort militer.
Pengalamannya tidak berhenti di satuan teritorial, karena ia juga bertugas di Badan Intelijen Negara dan menduduki posisi strategis sebagai Sekretaris Militer Presiden.
Setelah itu, ia memimpin Komando Daerah Militer V Brawijaya. Setiap penugasan memperkuat kapasitasnya dalam mengatur operasi, memimpin pasukan, serta membangun koordinasi lintas sektor.
Presiden Republik Indonesia melantik Suharyanto sebagai Kepala BNPB melalui Keputusan Presiden pada November 2021. Ia langsung mengambil langkah untuk memperkuat koordinasi penanganan bencana.
Ia memimpin respon nasional terhadap berbagai bencana hidrometeorologi dan geologi di beberapa daerah.
Ia mengawasi distribusi logistik, pergerakan tim lapangan, serta pelaksanaan tanggap darurat agar masyarakat terdampak menerima bantuan tepat waktu. Perannya terlihat jelas pada penanganan bencana skala besar yang terjadi setelah ia menjabat.
Suharyanto mengarahkan BNPB untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat melalui edukasi kebencanaan dan pemetaan risiko.
Ia memperkuat kapasitas pemerintah daerah agar mampu merespons lebih cepat. Ia juga melantik pejabat baru di lingkungan BNPB untuk membangun struktur organisasi yang lebih kompeten.
Ia menekankan prinsip akuntabilitas agar setiap program berjalan transparan. Pendekatan kepemimpinannya menempatkan kolaborasi sebagai kunci dalam memperkuat ketahanan bencana nasional.
Suharyanto menghadapi tantangan besar sebagai Kepala BNPB karena Indonesia memiliki tingkat kerentanan bencana yang tinggi. Latar belakang militernya memberi fondasi kuat dalam mengelola operasi darurat.
Kepemimpinannya menghadirkan upaya nyata dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan sinergi berbagai lembaga.
Keberadaannya di BNPB membawa harapan baru bagi peningkatan kualitas respon bencana di seluruh wilayah Indonesia.***