SERAYUNEWS – Nurhayati Subakat adalah salah satu wanita yang sangat menginspirasi banyak orang di Indonesia, terutama di bidang bisnis dan kecantikan.
Sebagai pendiri dan pemilik PT Paragon Technology and Innovation, Nurhayati telah menciptakan produk-produk inovatif dan berkualitas tinggi yang telah mengubah wajah industri kecantikan Indonesia.
PT Paragon sendiri memiliki merek kecantikan terkenal seperti Wardah, Make Over, Kahf, dan Emina. Perusahaan ini dapat berhasil berkat kepemimpinan dan visi luar biasa Nurhayati Subakat.
Pada tahun 1990, bisnis milik Nurhayati hampir saja gulung tikar karena musibah. Pabriknya mengalami kebakaran dan ia terlilit banyak hutang.
Untungnya, ia berhasil survive dan bertahan dalam kondisi genting tersebut.
Kemudian, pada 1995, Nurhayati meluncurkan produk kosmetik pertama, yaitu Wardah. Namun, ia kembali mengalami kegagalan karena kesalahan target pasar.
Setelah melewati jatuh bangun itu, akhirnya pada 2009 ia menemukan titik terang, dengan booming fenomena hijaber.
Bahkan, merk Wardah sampai bisa memasang iklan di TV. Wardah pun terkenal menjadi merk kosmetik halal pertama di Indonesia.
Melejitnya penjualan Wardah ini menjadi titik awal kesuksesan bisnis Nurhayati.
Lalu, di tahun 2011, Nurhayati memutuskan untuk mengganti nama usahanya dari PT Pusaka Tradisi Ibu (PTI) menjadi PT Paragon Technology and Innovation (PTI).
Hingga saat ini, PT Paragon berhasil luncurkan 14 merk produk kecantikan dan memiliki ribuan karyawan.
Nurhayati Subakat lahir di Indonesia dan memulai karier di dunia bisnis dengan semangat dan kerja keras yang tinggi.
Ia adalah seorang wanita dengan tekad kuat untuk memberikan masyarakat, khususnya para wanita Indonesia produk kecantikan berkualitas tinggi.
Perjalanan Nurhayati tentu tidak dimulai dengan warisan harta benda mewah atau modal yang besar.
Awal perjalanan bisnisnya, yakni di mulai pada tahun 1985. Ia mendirikan PT Pusaka Tradisi Ibu dengan produk pertamanya bernama sampo Putri. Saat itu ia menjalankan usahanya hanya dengan bantuan 2 karyawan.
Nurhayati mengambil keputusan untuk membuka bisnis ini hanya dengan berbekal pengalaman kerja selama 5 tahun di perusahaan perawatan rambut asal Jerman.
Pada awalnya, ia menawarkan produk ke warung-warung, tapi sering ditolak. Kemudian, Nurhayati melihat peluang lain dengan menawarkan sampo Putri secara B2B ke salon-salon di wilayah Jakarta.
Namun, tidak jauh berbeda dengan di warung-warung, banyak salon yang juga menolak produk dengan alasan yang sama.
Berkat kegigihan dalam menawarkan produk, akhirnya para pemilik salon tersebut berani menjadikan sampo Putri untuk perawatan rambut.
Nurhayati menghadapi banyak tantangan di awal bisnisnya, seperti keterbatasan modal dan kesulitan meyakinkan pasar akan produk lokal berkualitas tinggi. Namun, ia tidak menyerah begitu saja.
PT Paragon menjadi perusahaan besar yang sukses di pasar Indonesia berkat keteguhan dan kerja kerasnya.
Sikap pantang menyerah dalam menghadapi banyak kegagalan dan hambatan besar menjadi salah satu alasan mengapa ia menjadi inspirasi banyak orang.
Nurhayati adalah contoh wanita luar biasa yang telah membuktikan bahwa perusahaan dapat berkembang pesat di tengah persaingan ketat dengan ketekunan, visi misi jelas, dan komitmen terhadap inovasi.
Namun di balik keberhasilannya, ia tetap tampil menjadi wanita sederhana, tidak pernah memamerkan kekayaan.
Ia selalu menerapkan prinsip bahwa kunci dari kesuksesan Paragon adalah dengan membahagiakan para karyawan.***