SERAYUNEWS- Nama Prof. Adhi Iman Sulaiman, Guru Besar di FISIP Unsoed Purwokerto kini menjadi sorotan publik.
Guru besar pertama di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed Purwokerto itu, diduga melakukan kekerasan seksual terhadap mahasiswinya. Kasusnya saat ini tengah dalam penanganan Tim Pemeriksa Unsoed Purwokerto.
Melansir keterangan berbagai sumber, Prof. Adhi Iman Sulaiman merupakan sosok yang aktif blusukan ke desa-desa untuk penelitian atau riset dan pemberdayaan masyarakat.
Ia menyebut diri sebagai “blusuker”, yaitu Laskar Jenderal Soedirman yang aktif membawa nama Unsoed Purwokerto hingga pelosok negeri.
Prof. Dr Adhi Iman Sulaiman menjadi Guru Besar di Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed Purwokerto pada, Kamis ( 23/11/2023) silam. Pengukuhan berlangsung di Auditorium Graha Widyatama Prof Rubijanto Misman Unsoed.
Dalam orasinya yang berjudul Komunikasi Partisipatif sebagai Reformasi Sosial Ekonomi Pembangunan (RESEP), Prof. Adhi Iman Sulaiman menekankan pentingnya komunikasi yang bersifat dialogis dan setara antara masyarakat dan pemerintah.
Ia percaya, pembangunan yang berangkat dari aspirasi masyarakat memiliki peluang keberhasilan lebih besar dan bisa meningkatkan kesejahteraan, terutama di daerah tertinggal.
Menurutnya, kesuksesan bukan di dalam buku, tapi di lapangan. Dia puas melihat perubahan nyata di desa-desa yang menjadi lokasi risetnya.
Prof. Adhi mengembangkan konsep pemberdayaan masyarakat lewat agrowisata, eduwisata, dan ekowisata di berbagai desa yang dia sebut ‘laboratorium lapangan’.
Ia menamatkan S1 di Universitas Diponegoro (Undip), S2 di Universitas Padjadjaran (Unpad), dan S3 di IPB University. Fokusnya pada Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Perdesaan.
Guru besar kelahiran Bandung, 13 Oktober 1976 ini menegaskan, jabatan profesor bukan sekadar prestise pribadi. Tapi bentuk tanggung jawab untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan publikasi ilmiah.
Ia juga aktif mendorong rekan sejawat meraih jabatan akademik yang sama, serta membangun kolaborasi lintas sektor. Itu melalui pendekatan pentahelix melibatkan pemerintah, swasta, akademisi, aktivis pemberdayaan, dan media.
Dia bersyukur atas karunia ini dan berterima kasih kepada semua pihak yang mendukungnya mencapai jabatan akademik tertinggi.
Namun di balik prestasi akademiknya, Prof. Adhi Imam Sulaiman kini tersandung kasus dugaan pelanggaran etik.
Namanya disebut secara terbuka oleh Dekan FISIP Unsoed, Prof. Slamet Rosyadi, dalam aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa pada Senin, 27 Juli 2025.
Prof. Slamet menyebut, terlapor dugaan kekerasan seksual tersebut adalah Prof. Dr. Adhi Iman Sulaiman. Saat ini statusnya masih aktif sebagai Dosen FISIP Unsoed dan proses pemeriksaan internal sedang berjalan.
Tim Pemeriksa yang terbentuk berdasarkan SK Rektor tertanggal 6 Juni 2025 ini, merujuk pada Permendikbudristek No. 55 Tahun 2024 dan SK Menteri No. 64 Tahun 2025 sudah mulai bekerja dengan memanggil pihak-pihak terkait.
Pemeriksaan terhadap Prof. Adhi Iman Sulaiman, telah mulai sejak Rabu, 23 Juli 2025. Sementara pelapor, akan memberikan keterangan dalam waktu dekat dengan pendampingan sesuai prosedur.
Kasus ini menjadi ujian besar bagi Unsoed, dalam menegakkan nilai integritas dan perlindungan terhadap korban kekerasan seksual di lingkungan akademik.