SERAYUNEWS– PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menerima penghargaan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Selasa (19/3/2024). Penghargaan ini menyusul partisipasi aktif Kilang Cilacap membantu upaya penyelamatan 8 penambang di galian tambang emas rakyat di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Juli 2023 lalu.
Penyerahan piagam penghargaan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, Adah Sudiarsa kepada Area Manager Communication, Relations & CSR RU IV, Cecep Supriyatna di Pendapa Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Menyaksikan pemberian penghargaan itu adalah Pj. Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro dan para pejabat setempat.
Cecep dalam tanggapannya menyampaikan penghargaaan ini menjadi bukti komitmen perusahaan berkontribusi membantu permasalahan di masyarakat. “Pada insiden di tambang itu, kami memberikan dukungan tiga unit mesin pompa air, 2 unit ejector pump, serta 8 operator pompa. Semoga Basarnas selalu terdepan dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara, Adah Sudiarsa menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh potensi yang terlibat dalam tim SAR gabungan. Mereka yang terlibat adalah dari unsur instansi pemerintah, TNI/Polri, instansi swasta, BUMN termasuk Kilang Cilacap, maupun ormas dan potensi lain. “Kami berharap sinergi dan kolaborasi ini dapat terus terjalin dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Sementara, Pj. Bupati Banyumas menilai kerja keras segenap jajaran Basarnas dan Tim SAR gabungan mampu menjadi motivasi untuk selalu memberikan layanan terbaik. “Terus jaga semangat dalam melaksanakan tugas kemanusiaan dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” pesan Hanung.
Total ada sebanyak 56 penerima penghargaan dari berbagai elemen dan wilayah, seperti Banyumas, Cilacap, Brebes, Pemprov Jawa Tengah hingga Pemkab Bogor, Jawa Barat.
Insiden mengerikan itu menimpa 8 penambang asal Bogor, Jawa Barat, Selasa malam (25/7/2023). Mereka terjebak di lubang galian tambang pada kedalaman 40 – 60 m akibat datangnya air secara tiba-tiba dan menggenangi seluruh area lubang tambang.
Upaya tim SAR gabungan telah semaksimal mungkin, namun tidak mendapatkan hasil sesuai harapan. Sehingga, seluruh korban dinyatakan hilang dan operasi SAR resmi tutup di hari ketujuh pencarian.