SERAYUNEWS – Thailand telah mencapai kesepakatan penting dengan Formula 1 (F1) untuk menyelenggarakan Grand Prix pertamanya di distrik Chatuchak, Bangkok, yang dijadwalkan berlangsung pada tahun 2028.
Dengan kesepakatan ini, Thailand bergabung dengan deretan negara di Asia Tenggara yang menjadi bagian dari kalender balap F1, mengikuti jejak Singapura dan Malaysia.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Otoritas Olahraga Thailand (SAT) dan F1 menandai langkah besar negara tersebut dalam mewujudkan ambisinya sebagai tuan rumah salah satu ajang balap mobil paling bergengsi di dunia.
Pada 18 Maret, Shinawatra bertemu dengan Domenicali di Bangkok untuk membahas kemungkinan membawa balapan F1 ke Thailand.
Diskusi tersebut berfokus pada kelayakan negara itu sebagai tuan rumah Grand Prix dengan sirkuit jalanan.
Usai pertemuan, pemerintah Thailand mengumumkan rencana untuk melakukan studi terperinci mengenai dampak serta aspek logistik balapan.
Domenicali mengungkapkan antusiasmenya terhadap proposal tersebut, sekaligus mengakui semakin besarnya minat Thailand terhadap olahraga motor serta potensinya sebagai destinasi F1.
Sepanjang sejarahnya, Thailand telah melahirkan dua pembalap F1, yakni Alex Albon, yang saat ini membela Williams, serta Pangeran Birabongse, yang berkompetisi pada 1950–1955.
Momen tersebut menjadi bagian penting dalam sejarah olahraga otomotif Thailand. Dengan penyelenggaraan Grand Prix pada 2028, semakin banyak talenta muda yang terinspirasi untuk berkarier di dunia balap.
Jika seluruh rencana ini disetujui, Bangkok akan bergabung dengan Singapura sebagai tuan rumah F1 kedua di Asia Tenggara.
Ajang ini bukan sekadar tentang balapan, tetapi juga tentang membangkitkan kembali semangat motorsport di Thailand serta menjadikannya sorotan di kancah internasional.
Dengan investasi tepat serta dukungan dari berbagai pihak, GP Thailand tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian negara.
Dengan berbagai perkembangan ini, mari nantikan bagaimana perhelatan F1 di Thailand akan terwujud.
Kemudian, apa yang negara tersebut tawarkan sebagai tuan rumah Grand Prix pada 2028?
Semoga Indonesia juga dapat mengikuti jejak Thailand dan segera menjadi tuan rumah ajang balap F1.
Thailand menunjukkan keseriusannya untuk menjadi tuan rumah F1 dengan melakukan studi kelayakan yang akan menilai aspek finansial dan logistik balapan.
Studi ini mencakup analisis rute balapan potensial, peningkatan infrastruktur, serta perkiraan biaya yang dibutuhkan.
Selain itu, para pejabat juga akan mengevaluasi manfaat ekonomi, seperti penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pariwisata.
Studi ini juga akan mempertimbangkan dampak lingkungan serta strategi pengelolaan lalu lintas.
Jalanan Bangkok yang padat memang menjadi tantangan, tetapi pemerintah optimistis dapat menemukan solusi tepat.
Dengan perencanaan matang, Thailand berharap dapat bergabung dengan tuan rumah F1 bergengsi seperti Monako dan Singapura.
Dengan langkah-langkah tersebut, Thailand semakin mendekati peluang untuk masuk dalam kalender F1.
Selanjutnya, mereka siap menghadirkan balapan yang menarik bagi para penggemar motorsport di seluruh dunia.***