
SERAYUNEWS – Kesuksesan besar film Wicked pada 22 November 2024 membuka jalan bagi lanjutan ceritanya yang semakin gelap namun emosional. Simak sinopsis film Wicked: For Good.
Universal Pictures resmi merilis jadwal tayang untuk film sekuelnya dengan judul Wicked: For Good di Indonesia pada 21 November 2025.
Film ini kembali disutradarai Jon M. Chu, sosok di balik adaptasi yang memukau secara visual dan berhasil membawa atmosfer Broadway ke layar lebar.
Para pemeran utama juga kembali tampil memerankan karakter mereka.
Cynthia Erivo tetap sebagai Elphaba yang penuh luka dan keberanian, sementara Ariana Grande kembali menjadi Glinda yang glamor namun rapuh di balik popularitasnya.
Michelle Yeoh, Jeff Goldblum, dan Jonathan Bailey memperkuat formasi dengan peran penting dalam konflik besar di negeri Oz.
Film kedua ini langsung melanjutkan alurnya dari akhir film pertama.
Anda akan dibawa tepat kembali ke momen ketika Elphaba terbang meninggalkan Emerald City setelah menolak tunduk kepada Sang Penyihir dan Madame Morrible.
Sementara itu, Glinda tetap tinggal dan bertahan demi menjaga citra serta kekuasaannya.
Persahabatan yang Retak dan Kebenaran yang Terungkap
Sinopsis Wicked: For Good dibuka dengan gambaran perjalanan dua sahabat yang kini berada di jalur berbeda.
Elphaba, yang dicap sebagai penyihir jahat dari Barat, bersembunyi di hutan Oz.
Dalam pengasingannya, ia berusaha mengungkap kebenaran tentang Sang Penyihir yang diperankan Jeff Goldblum.
Ia mulai melihat berbagai ketidakadilan yang ditutupi, terutama terhadap makhluk Oz dan hewan yang kehilangan kemampuan berbicara akibat tirani.
Sementara itu, Glinda menjalani kehidupan glamor di Emerald City. Ia tampil sebagai simbol kebaikan, walaupun status tersebut dibangun oleh propaganda Sang Penyihir melalui kendali Madame Morrible.
Glinda dibentuk untuk menjadi penghibur rakyat Oz dan menjaga agar masyarakat tetap percaya bahwa negeri mereka aman.
Di tengah tekanan politik dan tuntutan publik, Glinda bersiap menikah dengan Pangeran Fiyero. Namun hatinya tidak pernah benar benar lepas dari rasa bersalah terhadap Elphaba.
Ketika ia mencoba mempertemukan kembali dua sahabat yang terpisah itu, situasi justru memburuk dan jarak antara keduanya semakin lebar.
Ketegangan mencapai puncaknya ketika rakyat Oz mulai melawan kekuasaan Sang Penyihir. Dalam masa krisis tersebut, Elphaba dan Glinda kembali dituntut bersatu.
Inilah titik di mana takdir, kekuasaan, dan perasaan masa lalu berbaur menjadi satu, memaksa keduanya memahami arti persahabatan yang sesungguhnya.
Film Wicked: For Good menyajikan konflik emosional yang kuat. Elphaba masih berjuang menghadapi prasangka dan penolakan, sementara Glinda terjebak dalam peran yang harus ia jalani demi menjaga perdamaian semu.
Keduanya menjadi simbol dua sisi dunia Oz yang selama ini dibangun atas kebohongan.
Hubungan mereka dipenuhi pengkhianatan kecil, luka masa lalu, dan perbedaan pandangan tentang kekuasaan.
Di sinilah film ini menegaskan bahwa baik dan jahat bukanlah dua kutub yang sesederhana warna hitam dan putih. Setiap keputusan membawa konsekuensi, dan tidak ada tokoh yang benar benar sempurna.
Sekuel ini juga menghadirkan musik baru yang lebih dramatis dan intens.
Jon M. Chu dalam wawancara terbarunya menyebut film kedua akan menjadi bagian yang paling emosional dengan pengadeganan yang lebih gelap.
Pasalnya, mengingat kisah Wicked memang selalu menggali sisi manusiawi para karakternya.
Wicked: For Good tetap mengadaptasi musikal Broadway legendaris karya Stephen Schwartz dan Winnie Holzman, yang terinspirasi dari novel Wicked karya Gregory Maguire.
Marc Platt dan David Stone kembali menjadi produser, memastikan film ini tetap berakar kuat pada musikal yang telah menaklukkan panggung dunia sejak 2003.
Karena menjadi bagian kedua, film ini digarap dengan skala produksi lebih besar.
Universal bahkan menambah jumlah set nyata, efek visual, serta menampilkan lebih banyak lokasi di Oz yang sebelumnya tidak muncul di film pertama.
Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa sekuel ini begitu dinantikan pada akhir 2025.
Dengan konflik yang semakin memuncak, Wicked: For Good berpotensi menjadi penutup epik yang menggugah emosi.
Film ini tidak hanya menampilkan pertarungan antara kebenaran dan kekuasaan, tetapi juga menghadirkan perjalanan emosional karakter yang saling terhubung namun terpisah oleh keadaan.
Elphaba dan Glinda bukan lagi sekadar dua sahabat yang berbeda karakter, tetapi dua sosok yang memikul beban Oz di pundak mereka.
Akhir dari perjalanan mereka dalam Wicked: For Good menjadi momen yang sangat dinantikan oleh para penggemar musikal, terutama karena bagian kedua ini akan memperlihatkan jawaban atas banyak misteri dari film sebelumnya.
Universal Pictures juga memastikan bahwa film ini akan menjadi salah satu rilis besar akhir tahun 2025, mengingat Wicked pertama sukses meraih penonton global dan respon positif dari kritikus.***