
SERAYUNEWS – Qorin 2 hadir sebagai salah satu film horor Indonesia yang paling ditunggu akhir 2025. Sekuel ini membawa nuansa lebih kelam dengan pendekatan yang lebih emosional.
Mengangkat tema bullying, trauma keluarga, dan keputusan yang lahir dari keputusasaan, Qorin 2 menawarkan pengalaman menonton yang lebih dalam dibanding pendahulunya.
Cerita film ini mengalir dari realitas yang sangat mungkin terjadi: seorang ayah yang patah hati melihat anaknya diperlakukan tidak adil, lalu mengambil langkah ekstrem demi mencari keadilan.
Di titik inilah batas antara manusia dan dunia gaib mulai kabur, membuka pintu bagi teror yang tak bisa lagi dikendalikan.
Makmur, diperankan oleh Fedi Nuril, hidup damai bersama anaknya, Jaya. Hidup sederhana mereka berubah ketika Jaya menjadi korban perundungan brutal di sekolah.
Luka fisik dan mental yang dialami Jaya membuat Makmur tersudut, apalagi saat laporan yang dia ajukan justru ditutupi pihak sekolah demi menjaga nama baik.
Ketika suara korban tak didengarkan, rasa ketidakadilan itu membuat Makmur semakin kehilangan pegangan. Dia merasa harus melakukan sesuatu, apa pun bentuknya, untuk membela anak satu-satunya.
Di sinilah pergulatan batin seorang ayah ditampilkan dengan sangat kuat: antara keputusasaan, kemarahan, dan rasa bersalah.
Perasaan tak berdaya akhirnya mendorong Makmur melakukan ritual pemanggilan jin qorin, entitas gaib yang dipercaya bisa mengabulkan kehendak manusia dengan harga yang mahal.
Pilihan itu membuka jalan bagi kekuatan gelap yang perlahan mengambil alih hidupnya. Setelah ritual tersebut, energi jahat perlahan muncul.
Jin qorin tidak hanya menargetkan para pelaku bullying, tetapi juga menyerang orang-orang di sekitar Makmur.
Teror semakin intens, dan konsekuensinya tak lagi bisa dikendalikan. Satu per satu, batas moral dan manusiawi mulai terkikis.
Berbeda dari film pertama, Qorin 2 memberikan tekanan besar pada aspek psikologis. Penonton diajak melihat bagaimana luka emosional sebuah keluarga dapat membuka pintu ke keputusan keliru yang berbahaya.
Cerita ini tidak hanya menyajikan adegan seram, tetapi juga mengajak penonton memahami kemarahan seorang ayah yang merasa gagal melindungi anaknya.
Film ini digarap oleh Rapi Films bersama SL23 dan beberapa rumah produksi lainnya. Ginanti Rona bertindak sebagai sutradara, sementara Fedi Nuril kembali dipercaya memerankan karakter utama dengan kedalaman emosional yang lebih kompleks.
Kehadiran aktor muda yang memerankan Jaya dan para pemeran pendukung makin menguatkan dinamika keluarga serta konflik antarkarakter.
Bullying adalah isu yang masih sering ditemukan di lingkungan sekolah. Qorin 2 menjadikannya elemen inti cerita, memperlihatkan bagaimana dampaknya bisa menghancurkan sebuah keluarga.
Film ini memadukan realitas pahit dengan elemen mistis secara halus, sehingga rasa takut hadir dari dua sisi: dunia manusia dan dunia gaib.
Sekuel ini digarap dengan intensitas visual yang lebih mencekam. Sinematografi yang muram, cakupan kamera yang sempit, dan efek suara bernuansa tekanan psikologis membuat penonton merasa seolah terus “dikuntit” oleh sesuatu yang tak terlihat.
Kekuatan utama Qorin 2 bukan hanya terornya, tetapi juga konflik batin karakternya. Perjalanan Makmur menghadapi rasa bersalah dan keputusasaan memberi bobot emosional yang membuat horor terasa lebih membekas.
Penonton tidak hanya takut, tapi juga ikut merasakan beratnya keputusan yang diambil karakter utama.
Qorin 2 cocok untuk kamu yang:
Qorin 2 menghadirkan horor dari dua dunia: dunia manusia yang penuh luka dan dunia gaib yang mengintai dalam kegelapan.
Film ini memperlihatkan bagaimana rasa tak berdaya bisa mengarahkan seseorang ke jalan yang mengerikan.
Dengan kisah kuat, atmosfer gelap, dan isu bullying yang relevan, Qorin 2 menjadi salah satu film yang layak kamu nantikan di akhir tahun.