Ketua PIK Remaja Puspa Ceria Melia Wahyu Apriliani mengatakan, sebelumnya PIK Semampir masuk tiga besar bersama dengan Kaupaten Rembang dan Jepara sebelum dinobatkan sebagai yang terbaik di Jawa Tengah.
“Alhamdulillah berkat pembinaan dari Bupati dan jajarannya, kita menjadi terbaik, mengungguli Rembang dan Jepara,” katanya.
Menurutnya, PIK Remaja yang berlokasi di Kelurahan Semampir RT 4 RW 2 ini menjadi wadah bagi remaja sejak tahun 2016. Dimana PIK ini memiliki berbagai kegiatan remaja mulai dari konseling remaja, hingga membantu pemecahan masalah remaja di wilayahnya.
“Pengurus PIK Remaja ada 18 orang, sedangkan anggotanya seluruh remaja usia 10-24 tahun di wilayah Kelurahan Semampir. Selain itu, kami melakukan adaptasi dengan teman-teman millenial seperti meningkatkan kreativitas bagi pencinta film pendek, hingga pengelolaan barang bekas hingga memiliki nilai ekonomi lebih,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengaku cukup bangga dengan kegiatan positif bagi generasi muda yang ada di Kelurahan Semampir, bahkan berkat kegiatan positif ini, para remaja dari Banjarnegara ini mampu menyisihkan lebih dari 1.700 PIK lainnya yang ada di Jawa Tengah.
Bupati juga berharap bahwa PIK Puspa Ceria ini tidak hanya berhenti sampai di situ, tetapi lebih meningkatkan lagi demi mewujudkan generasi muda yang kreatif, inovatif dan berkualitas.
“PIK Remaja menjadi bagian dalam upaya mewujudkan generasi emas yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia,” ujarnya
Sementara itu, Lurah Semampir Kholidun sangat mendukung keberadaan PIK Remaja. Ia menilai kehadiran PIK Remaja ‘Puspa Ceria’ di wilayahnya terbukti mampu menjauhkan generasi muda dari berbagai kegiatan negatif, seperti pergaulan bebas dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
“Kami dukung kegiatan mereka, karena jelas apa yang dilakukan oleh remaja ini sangat positif dan kreatif. Kami aktif mendampingi langsung,” katanya.
Menurutnya, banyak karya yang sudah dilakukan oleh Puspa Ceria, termasuk dengan membuat permainan ular tangga raksasa sebagai satu media sosialisasi bagi generasi muda melalui permainan ular tangga.
“Ada gambar ular dan tangga yang menjadi ikon permainan itu. Melalui permainan menyenangkan itu, remaja bisa belajar tentang kesehatan reproduksi, berlatih memecahkan masalah hingga kemampuan untuk bekerja sama,” katanya. (oel)