SERAYUNEWS – Timnas Indonesia memulai kiprah di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil kurang ideal. Bertanding di King Abdullah Sports City, Jeddah, Rabu (8/10), skuad Garuda harus mengakui keunggulan tuan rumah Arab Saudi dengan skor 2–3.
Pertandingan berjalan sengit sejak awal. Indonesia tampil berani menekan, dan hasilnya langsung terlihat saat wasit menunjuk titik putih pada menit ke-11. Kevin Diks dengan tenang mengeksekusi penalti untuk membawa Indonesia unggul 1–0.
Sayangnya, keunggulan itu hanya bertahan enam menit. Arab Saudi menyamakan skor lewat sontekan Saleh Abu Al-Shamat setelah menerima umpan terobosan yang membelah pertahanan Indonesia.
Menjelang babak pertama berakhir, petaka datang saat Feras Al-Brikan dijatuhkan Yakob Sayuri di kotak penalti. Al-Brikan sendiri yang maju sebagai eksekutor dan sukses membalikkan keadaan menjadi 2–1 untuk Saudi.
Babak kedua dimulai dengan intensitas tinggi. Indonesia beberapa kali mencoba membangun serangan lewat sisi sayap, namun tuan rumah tetap lebih efektif memanfaatkan peluang.
Pada menit ke-62, sepakan penalti Musab Al-Juwayr ditepis Maarten Paes, tapi bola muntah langsung disambar Al-Brikan untuk mencetak gol keduanya dan membawa Saudi unggul 3–1.
Timnas Indonesia tak menyerah. Patrick Kluivert memasukkan tenaga segar untuk menambah daya gedor. Hasilnya, pada menit ke-88, Indonesia kembali mendapat hadiah penalti setelah bola mengenai tangan Nawaf Boushal.
Diks kembali dipercaya sebagai algojo dan berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 3–2.
Drama terjadi di masa injury time ketika gelandang tuan rumah Mohammed Kanno menerima kartu merah langsung akibat pelanggaran keras.
Namun, waktu tersisa tidak cukup untuk mengejar skor, dan Indonesia harus puas pulang dengan kekalahan tipis.
Kekalahan tipis 2–3 dari Arab Saudi memang membuat langkah Timnas Indonesia sedikit lebih berat, namun peluang untuk melaju ke Piala Dunia 2026 masih sangat terbuka secara matematis.
Saat ini Indonesia tergabung dalam Grup B babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, bersama Arab Saudi dan Irak.
Babak keempat ini menggunakan format dua grup mini berisi tiga tim, masing-masing bermain dalam sistem turnamen terpusat (round robin satu pertemuan).
Juara grup otomatis lolos ke Piala Dunia 2026, sedangkan runner-up melaju ke babak kelima untuk memperebutkan satu tiket tambahan melalui jalur play-off antarkonfederasi.
Total kuota Asia untuk Piala Dunia 2026 adalah delapan tiket langsung plus satu tiket play-off.
Enam tim sudah memastikan diri lolos (Jepang, Korea Selatan, Australia, Iran, Yordania, dan Uzbekistan), sehingga masih tersisa dua tiket langsung dan satu slot play-off untuk diperebutkan di babak keempat ini.
Klasemen Sementara Grup B (per 9 Oktober 2025)
Pos | Tim | Main | Menang | Seri | Kalah | Poin | Selisih Gol |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Arab Saudi | 1 | 1 | 0 | 0 | 3 | +1 |
2 | Irak | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
3 | Indonesia | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | -1 |
Dengan laga tersisa, skenario kelolosan Indonesia bergantung pada dua faktor utama:
Berikut beberapa skenario yang bisa terjadi:
Peluang pertama, sekaligus yang paling berat, adalah menjadi juara Grup B. Untuk mewujudkan skenario ini, Indonesia harus menjalani kalkulasi ketat dan berharap hasil pertandingan lain berjalan sesuai harapan.
Langkah pertama adalah memenangkan pertandingan krusial melawan Irak, Minggu (12/10/2025) pukul 02.30 WIB. Tiga poin di laga ini akan menjadi modal penting untuk menjaga posisi di klasemen.
Selanjutnya, Garuda harus mengandalkan hasil laga Arab Saudi vs Irak yang digelar pada 14 Oktober.
Jika Arab Saudi kalah atau hanya bermain imbang melawan Irak, maka Indonesia berpeluang finis sebagai juara grup dengan total tiga poin, unggul selisih gol atau head-to-head tergantung hasil akhir grup.
Skenario ini akan membawa Indonesia langsung lolos ke Piala Dunia 2026 tanpa harus melalui babak play-off tambahan. Namun, semua sangat bergantung pada duel Saudi vs Irak.
Indonesia tidak bisa mengendalikan hasil pertandingan tersebut, satu-satunya yang bisa dilakukan adalah tampil maksimal saat menghadapi Irak dan menjaga selisih gol sebaik mungkin.
Jika gagal menjadi juara grup, Indonesia masih punya peluang melalui jalur runner-up Grup B. Posisi kedua akan membawa Garuda ke babak play-off Asia, menghadapi runner-up Grup A dalam dua leg kandang dan tandang pada November 2025.
Calon lawan kemungkinan besar antara Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), atau Oman, tim-tim yang punya tradisi kuat di level Asia.
Pemenang dari babak ini akan melaju ke play-off antarbenua, berhadapan dengan wakil dari zona CONCACAF atau OFC (Oceania) untuk merebut satu tiket terakhir ke Piala Dunia 2026.
Jalur ini memang lebih panjang dan menantang, tapi tetap memberikan kesempatan historis bagi Indonesia untuk tampil di panggung terbesar sepak bola dunia.
Untuk merebut posisi runner-up, Indonesia minimal harus mengamankan poin dari laga melawan Irak.
Kemenangan tentu akan membuka peluang lebar, namun bahkan hasil imbang pun bisa sangat krusial, terutama jika Arab Saudi dan Irak saling mengalahkan atau bermain kurang konsisten.
Dua poin dari dua laga (satu imbang, satu kalah) masih bisa cukup, tergantung hasil akhir klasemen mini grup.
Laga melawan Irak pada Minggu (12/10) pukul 02.30 WIB akan menjadi pertarungan hidup-mati bagi Timnas Indonesia. Hasil pertandingan ini akan sangat menentukan arah perjalanan Garuda di sisa kualifikasi.
Irak bukan lawan sembarangan. Mereka adalah juara Piala Asia 2007 dan memiliki pengalaman panjang di level internasional.
Namun, penampilan Indonesia yang cukup solid saat melawan Arab Saudi memberi optimisme bahwa tim asuhan Patrick Kluivert bisa memberikan perlawanan berarti.
Tidak ada ruang untuk kompromi. Satu poin hasil imbang pun akan jauh lebih berharga daripada kalah, tetapi idealnya, Indonesia harus meraih kemenangan untuk membuka peluang maksimal di dua skenario kelolosan.
Pelatih Patrick Kluivert menilai para pemain telah menunjukkan keberanian dan perkembangan positif, meski hasil akhir belum berpihak.
“Kami membuat kesalahan kecil yang berujung fatal, tapi secara keseluruhan tim bermain dengan semangat tinggi,” ujarnya seusai laga.
Dukungan publik Indonesia akan sangat berarti untuk menjaga motivasi tim. Dua laga sisa akan menjadi ujian mental sekaligus peluang historis untuk membawa Garuda selangkah lebih dekat ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.