SERAYUNEWS-Menyambut peringatan HUT ke-79 Kereta Api Indonesia, KAI Daop 5 Purwokerto menggelar event video mapping dan pagelaran seni budaya. Ajang itu bertajuk Skybridge Culture Night Festival ‘The Art of Transformtion’ dan berlangsung pada Minggu (8/9/2024).
Gun Gun Nugraha, Vice President Daop 5 Purwokerto memberikan penjelasannya tentang Skybridge Culture Night Festival “The Art of Transformation”. Dia mengatakan ajang itu adalah pagelaran video mapping yang menyajikan visual motion graphic berpadu dengan pertunjukan seni dan budaya.
“Ajang ini adalah dukungan Daop 5 Purwokerto untuk pelestarian budaya. Kami memadukan semangat pelestarian ini dengan semangat transformasi KAI yang disimbolkan dengan Skybridge. Skybridge adalah salah satu ikon kemajuan dan modernisasi di Daop 5 Purwokerto,” kata Gun Gun Nugraha, Minggu (08/09/2024) malam.
Skybridge Culture Night Festival ini, Daop 5 Purwokerto menggandeng kreator-kreator muda dari DKV Telkom University Purwokerto dan Penggiat Seni Banyumas. Mereka menyuguhkan pertunjukan yang memadukan teknologi video mapping dan seni budaya khas Banyumas.
Seni budaya khas Banyumas diantaranya ditampilkan, Tari Lengger Banyumas dari Sanggar Tari Sekar Endah asuhan Bapak Aprit. Ada juga Musikalisasi Puisi oleh Ichal Key, Tarian Kontemporer oleh Ki Titut Edi Purwanto, Live Painting oleh Ikatan Pelukis Banyumas serta Live Music Performance oleh Vibration Band.
“Gelaran Skybridge Culture Night Festival ini diharapkan dapat menjadi wadah dan dukungan bagi creator-creator muda dan para seniman daerah. Tentunya, untuk terus menghasilkan karya yang bisa menginspirasi munculnya ruang kreatif bagi para penggiat seni dan sekaligus media edukasi maupun promosi seni budaya Banyumas kepada generasi muda sebagai penerus nantinya,” kata Gun Gun Nugraha.
Gun Gun menambahkan, fokus sajian visual motion graphic ada tiga hal yang diangkat yaitu perkembangan KAI khususnya di Stasiun Purwokerto seperti peningkatan layanan kepada pelanggan dengan adanya Skybridge, Ruang Tunggu Luxury Lounge, Fasilitas Boarding Face Recognition, Monumen Lokomotif “Kebo Kuning” C300 dan Ruang Tiket serta Layanan Pelanggan yang semakin nyaman.
Kedua, visual terkait ciri khas Daop 5 Purwokerto dimana wilayah kerjanya dibalut landscape pemandangan indah seperti dilalui Sungai Serayu dan keberadaan Gunung Slamet. Ketiga, yakni visual motion graphic seni budaya sebagai dukungan turut melestarikan budaya dengan memvisualkan Batik, Kain Jarit, Wayang, dan Tari Lengger Banyumas.
“KAI terus berkomitmen berkontribusi nyata secara berkelanjutan kepada masyarakat salah satunya dengan melaksanakan program-program yang mendukung pertumbuhan seni budaya, sosial dan ekonomi masyarakat,” kata Gun Gun.
Salah satu tamu undangan pada acara tersebut, Andi F Noya, dalam sambutannya dia menyampaikan, semenjak memiliki rumah tinggal di Langgongsari Cilongok, dia semakin melihat potensi yang dimiliki Banyumas. Hanya saja, belum bisa berkembang seperti Jember dan Banyuwangi.
Padahal, menurut Andi, Banyumas sangat mampu untuk tumbuh dan berkembang, khususnya pada bidang seni budaya dan wisatanya. Selain potensi seni budaya dan panoramanya, di Purwokerto ada stasiun kereta api. Hal itu penting bagi orang yang datang ke suatu wilayah.