SERAYUNEWS- Perayaan HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025), bukan hanya menampilkan parade pasukan, tetapi juga memperkenalkan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) terbaru.
Dari deretan tersebut, muncul kabar mengejutkan: Indonesia dikabarkan akan segera mengakuisisi kapal induk asal Italia, Giuseppe Garibaldi (C 551).
Jika akuisisi ini terealisasi, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kapal induk.
Proses pengadaan kapal induk Giuseppe Garibaldi saat ini sudah masuk tahap finalisasi. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah memberikan persetujuan pinjaman luar negeri sebesar USD 450 juta atau sekitar Rp7,47 triliun.
Nilai tersebut setara dengan biaya awal pengadaan Satelit Satria-1 sebelum meningkat menjadi USD 540 juta. Kapal induk ini sendiri resmi dipensiunkan oleh Angkatan Laut Italia pada 1 Oktober 2024 setelah lebih dari 40 tahun beroperasi.
Kapal induk ini dibangun oleh galangan Fincantieri Monfalcone, Italia. Proses konstruksi dimulai pada 1981, diluncurkan pada 11 Juni 1983, dan resmi aktif pada 1985.
Nama Giuseppe Garibaldi diambil dari tokoh penting Italia abad ke-19, seorang jenderal yang berperan besar dalam penyatuan Italia. Selama masa dinasnya, kapal ini aktif dalam berbagai misi internasional, termasuk di Somalia, Kosovo, Afghanistan, dan Libya.
Kapal induk ringan ini memiliki desain dan teknologi yang masih relevan untuk operasi militer modern. Berikut spesifikasi lengkapnya:
⦁ Panjang: 174 meter
⦁ Lebar: 30,5 meter
⦁ Bobot penuh: ±14.000 ton
⦁ Mesin penggerak: 4 turbin CODAG Fiat dengan tenaga 81.000 hp (60 MW)
⦁ Kecepatan maksimum: 30 knot (56 km/jam)
⦁ arak jelajah: 7.000 mil laut (13.000 km)
⦁ Jumlah awak: 830 personel (550 awak kapal, 180 pasukan armada udara, 100 staf pendukung)
Untuk mempertahankan diri dan melancarkan operasi militer, kapal ini dibekali berbagai senjata modern, di antaranya:
⦁ 2 peluncur Mk.29 untuk rudal SAM Sea Sparrow atau Selenia Aspide
⦁ 3 meriam kembar OTO Melara 40mm/70 DARDO
⦁ 2 tabung torpedo 324 mm ILAS 3 rangkap tiga
⦁ Sistem rudal jarak jauh MBDA
⦁ 2 peluncur SCLAR dengan 20 laras pengacau radar (sekam dan flare)
⦁ Sistem anti-torpedo SLAT, SLQ-25 Nixie, dan perangkat ECM
Sebagai kapal induk, Giuseppe Garibaldi memiliki kemampuan mendukung operasi udara skala besar. Kapal ini mampu mengangkut hingga 18 pesawat tempur AV-8B Harrier II dengan teknologi STOVL (Short Take-Off and Vertical Landing).
Selain itu, kapal ini juga dapat menampung berbagai jenis helikopter, seperti:
⦁ Agusta Sikorsky SH-3D Sea King
⦁ Agusta Bell AB212
Helikopter-helikopter tersebut biasa digunakan untuk misi anti-kapal selam, serangan amfibi, hingga bantuan kemanusiaan.
Jika jadi dibeli, kapal induk Giuseppe Garibaldi akan menjadi peningkatan besar bagi kekuatan TNI Angkatan Laut.
Kapal ini tidak hanya berfungsi sebagai kapal komando strategis, tetapi juga sebagai platform operasi udara, pusat komunikasi maritim, sekaligus sarana dukungan kemanusiaan di kawasan bencana.
Kehadiran kapal induk ini dipandang akan memperkuat posisi Indonesia di kawasan Indo-Pasifik serta meningkatkan daya gentar pertahanan nasional.
Rencana Indonesia membeli kapal induk Giuseppe Garibaldi dari Italia menjadi sorotan publik dan dunia internasional. Selain menambah kekuatan alutsista TNI, kapal ini akan menjadikan Indonesia pionir di Asia Tenggara dalam kepemilikan kapal induk.
Dengan spesifikasi mumpuni dan sejarah panjangnya, Giuseppe Garibaldi diprediksi menjadi aset strategis bagi modernisasi pertahanan Indonesia.