SERAYUNEWS – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menunjukkan keseriusannya dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hari ini, Rabu (8/10/2025), ia turun langsung ke Surakarta untuk cek dapur SPPG Jebres, salah satu dari 84 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jawa Tengah yang telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kunjungan ini sekaligus menjadi dorongan bagi seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota untuk percepat penerbitan SLHS demi menjamin tidak ada lagi kasus keracunan.
Saat meninjau SPPG Jebres Kota Surakarta, Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya check and re-check terhadap kualitas makanan yang akan didistribusikan. SPPG ini, yang sudah beroperasi sejak Januari 2025 dan mendapatkan SLHS pada Maret 2025, melayani lebih dari 3.300 sasaran, termasuk peserta didik dari berbagai tingkatan serta kelompok 3B (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita).
Kepala SPPG Jebres, Jhoni Prabowo, menjelaskan bahwa mereka terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Surakarta untuk melakukan pengecekan lingkungan dan laboratorium secara berkala. Selain uji lab, mereka juga melakukan pengecekan organoleptik—menilai masakan dari tampilan, warna, hingga rasa. Kualitas ini menjadi tolok ukur penting untuk program Makan Bergizi Gratis.
Ahmad Luthfi menyatakan bahwa akselerasi penerbitan SLHS di Jawa Tengah kini menjadi prioritas. Sebelumnya, verifikasi SLHS harus melalui Kementerian Kesehatan. Namun, kini wewenang tersebut sudah dilimpahkan ke dinas kesehatan di tingkat kabupaten/kota.
Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat dapat langsung melakukan verifikasi kelaikan lingkungan SPPG, termasuk:
“Ini sudah kita sosialisasikan, dan ini kita masifkan di seluruh kabupaten/kota di wilayah kita,” jelasnya, menyoroti upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam memastikan standar higienitas.
Selain mempercepat sertifikasi, Luthfi juga menginstruksikan seluruh dinas kesehatan untuk membentuk Posko MBG atau Posko Makan Bergizi Gratis.
Posko MBG ini memiliki fungsi vital sebagai pusat informasi, penetrasi program, dan respon cepat (quick response) jika terjadi permasalahan. Posko ini wajib beroperasi 1×24 jam dengan petugas siaga.
Lebih lanjut, setiap SPPG juga diarahkan untuk membentuk grup komunikasi yang melibatkan personel, perwakilan wali murid, perwakilan anak-anak, kepala sekolah, bahkan ibu hamil dan menyusui. Tujuannya adalah membuka dialog interaktif agar program Makan Bergizi Gratis benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat bagi para penerima di Jawa Tengah