SERAYUNEWS – Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan langkah penting bagi calon guru untuk mempersiapkan diri secara profesional sebelum terjun ke dunia pendidikan.
Salah satu elemen krusial dalam program ini adalah penyusunan studi kasus. Studi kasus tidak hanya sekadar tugas akademis, tetapi juga cerminan pemahaman calon guru mengenai tantangan nyata dalam proses pembelajaran.
Mari kita bahas bagaimana cara menyusun studi kasus yang baik dan benar untuk PPG Prajabatan 2024.
Berikut ini adalah contoh laporan studi kasus PPG Prajabatan 2024 yang dikutip dari channel YouTube G’mi 0bu.
Sebagai seorang guru mata pelajaran Matematika di kelas 5 SD, saya menghadapi permasalahan terkait rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep pecahan.
Permasalahan ini muncul ketika saya menyadari bahwa sebagian besar siswa kesulitan memahami konsep dasar pecahan. Seperti mengubah pecahan biasa menjadi desimal, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta memahami konsep pecahan senilai.
Saat saya memberikan tugas yang melibatkan pecahan, banyak siswa mengeluh dan menyatakan bahwa mereka tidak mengerti cara menyelesaikannya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen siswa mendapatkan nilai di bawah KKM.
Saya menyadari bahwa jika permasalahan ini tidak segera diatasi, dampaknya akan mempengaruhi kemampuan mereka pada materi-materi berikutnya yang lebih kompleks.
Saya melakukan diskusi dan pengamatan untuk memahami letak kesulitan siswa.
Saya menemukan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep dasar pecahan karena mereka tidak memiliki gambaran visual yang memadai.
Untuk mengatasi masalah tersebut, saya memperkenalkan konsep pecahan melalui metode pembelajaran kontekstual dan visual.
Saya menggunakan benda-benda konkret seperti kue, pizza, dan balok pecahan untuk membantu siswa memahami bagaimana pecahan bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menggunakan gambar, diagram, dan alat peraga, siswa lebih mudah mengaitkan konsep pecahan dengan objek nyata.
Saya juga mengadakan sesi latihan intensif di mana siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat pemahaman mereka.
Setiap kelompok mendapatkan bimbingan mendalam sesuai kebutuhan. Sesi latihan ini dilengkapi dengan berbagai soal aplikasi untuk memastikan siswa memahami konsep, bukan sekadar menghafal rumus.
Evaluasi dilakukan secara bertahap dengan memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa. Selain itu, saya membuka sesi konsultasi setelah jam pelajaran untuk siswa yang masih membutuhkan bantuan tambahan.
Setelah menerapkan strategi-strategi tersebut, saya melihat peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa terhadap materi pecahan.
Hasil evaluasi akhir menunjukkan bahwa 85 persen siswa berhasil mencapai nilai di atas KKM. Mereka juga menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi soal-soal pecahan dan mulai menikmati pelajaran matematika.
Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa sebagai seorang guru penting untuk selalu responsif terhadap kebutuhan belajar siswa dan bersedia mengubah pendekatan jika metode yang digunakan tidak efektif.
Menggunakan metode pembelajaran kontekstual dan melibatkan benda-benda konkret sangat membantu siswa memahami konsep yang abstrak.
Selain itu, penting untuk menyediakan waktu ekstra bagi siswa yang membutuhkan, karena setiap siswa memiliki kecepatan dan cara belajar yang berbeda.
Pengalaman ini memperkaya saya sebagai guru dan memperkuat keyakinan saya bahwa semua siswa bisa berhasil dengan dukungan dan pendekatan yang tepat.
Nah, itu dia contoh laporan studi kasus PPG Prajabatan tahun 2024. Semoga bisa membantu!***